Investor Asing Jual Saham, IHSG Mampu Ditutup Menguat ke 5.907,12

Investor asing lepas saham Rp 617,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.455.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Mei 2019, 16:16 WIB
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada awal pekan ini. Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian yang turun 0,73 persen. 

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (20/5/2019), IHSG menguat 80,25 poin atau 1,38 persen ke posisi 5.907,12. Di awal perdagangan, IHSG sempat berada di zona merah.

Indeks saham LQ45 juga menguat 1,89 persen ke posisi 917,19. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 230 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 158 saham melemah dan 152 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.930,15 dan terendah 5.767,40.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 421.998 kali dengan volume perdagangan saham 13,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun.

Investor asing lepas saham Rp 617,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.455.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian yang turun 0,73 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri menguat 2,63 persen dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menghijau 2,47 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 2,07 persen.

Sejumlah saham yang catatkan penguatan antara lain saham HDFA naik 28,57 persen ke posisi Rp 180 per saham, saham JAST melonjak 25 persen ke posisi Rp 575 per saham dan saham HRME menguat 24,62 persen ke posisi Rp 324 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham RELI melemah 17,21 persen ke posisi Rp 202 per saham, saham LPGI susut 17,01 persen ke posisi Rp 3.400 per saham, dan saham INPP tergelincir 15,48 persen ke posisi Rp 710 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Sesuai Prediksi

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Realisasi perdagangan hari ini tidak sesuai dengan prediksi para analis. Sebelumnya, IHSG masih diproyeksikan ke zona negatif pada perdagangan saham hari ini. Sejauh ini, belum ada sentimen positif yang mampu mendorong IHSG untuk rebound memasuki pekan ketiga Ramadan ini.

Dari faktor global, sentimen perang dagang masih mempengaruhi laju IHSG. Gerak IHSG bahkan jatuh sebesar 6,16 persen ke level 5.826,87 dari 6.209,12 sepanjang pekan lalu imbas salah satunya disebabkan tensi perang dagang.

"Meski ada potensi rebound dalam jangka pendek, saya perkirakan IHSG berpeluang terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 5.790-5.900," tutur Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali di Jakarta, Senin (20/5/2019).

Meski Bank Indonesia (BI) tetap memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6 persen, IHSG secara teknikal masih mengindikasikan potensi bearish (tertekan). Kinerja IHSG diprediksi masih akan loyo dan bahkan diperdagangkan dibawah level 6.000 pada hari ini.

"Bursa saham tanah air berpotensi bearish dengan membukukan koreksi di rentang 5.753-5.973," terang Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya