Aremania Galang Dana untuk Korban Kericuhan di Sleman

Pendukung Arema FC tidak hanya menderita luka secara fisik karena lemparan benda keras. Mobil dan bus yang digunakan Aremania untuk menuju Sleman juga dirusak oknum

oleh Harley Ikhsan diperbarui 21 Mei 2019, 08:15 WIB
Suporter Arema FC, Aremania. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Malang - Pendukung Arema FC berencana menggelar penggalangan dana untuk korban kericuhan laga pembuka Shopee Liga 1 2019 melawan PSS Sleman.

Pengumpulan donasi dilakukan saat Arema FC menggelar latihan di Stadion Gajayana, Minggu (19/5/2019). Aremania juga berencana melakukan kegiatan serupa saat tim kesayangan menghadapi Borneo FC, Rabu (22/5/2019).

Penggalangan dana tersebut dengan menjual tiket nonton bareng yang berlangsung di Graha Theatre Politeknik Negeri Malang.

"Ya, semua tahu sendiri kejadian di Sleman. Alhamdulillah memang tidak ada korban (jiwa) manusia, tapi yang luka-luka ada, dan kendaraan mereka juga rusak," kata salah satu Aremania, Anwar Sudarmadi.

Cukup banyak Arema FC yang menjadi korban pada partai melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Rabu (15/5/2019). Tidak hanya luka secara fisik karena lemparan benda keras, mobil dan bus yang digunakan Aremania untuk menuju Sleman juga dirusak oknum suporter .


Aksi Spontan

Aremania merayakan gelar juara Piala Presiden 2019 usai menaklukkan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Jumat (13/4). Arema FC menang 2-0 atas Persebaya. (Bola.com/Aditya Wicaksana Wanyprahara)

Anwar Sudarmadi mengungkapkan, kegiatan penggalangan donasi ini terjadi secara spontan. Dirinya dan beberapa Aremania berkeliling di dalam Stadion Gajayana mengumpulkan donasi dari suporter lain yang menyaksikan Hamka Hamzah dan kawan-kawan berlatih.

"Ini solidaritas, hasilnya ya sedapatnya saja nanti dikumpulkan dengan donasi lainnya yang terkumpul," katanya.

"Tidak boleh menggalang dana di jalan. Di jalan itu bagus (karena cepat dapat banyak), namun efeknya tidak bagus (karena terkesan meminta-minta)," sambung sosok yang akrab disapa Mbah Singo itu.


Jangan Terulang

Anwar Sudarmadi menyayangkan peristiwa di Sleman. Dia berharap kerusuhan tidak lagi terjadi di sepak bola.

"Mudah-mudahan kita semua semakin dewasa, karena kalau kejadian kemarin itu bukan hati kecil yang sakit, namun hati besar yang sakit. Hanya, sebagai manusia kita harus saling memaafkan," tandasnya.

 

Untuk mengetahui berita-berita menarik lainnya klik JawaPos.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya