IHSG Bakal Menguat Terbatas, Cermati Saham Rekomendasi Ini

Penguatan IHSG pada perdagangan saham hari ini cukup terbuka lebar.

oleh Bawono Yadika diperbarui 21 Mei 2019, 06:33 WIB
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan akan berlabuh kembali ke zona hijau. Penguatan IHSG diprediksi akan bertengger ke level 5.840-5.970.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, penguatan IHSG pada perdagangan saham hari ini cukup terbuka lebar. Kendati begitu, aksi 22 Mei nanti masih akan menjadi penentu gerak indeks ke depan.

"Karena masuknya dana BPJS pada saham-saham blue chips sehingga berhasil mendongkrak IHSG. Tapi mereka masih antisipasi aksi 22 Mei, kalau berakhir damai saya kira mereka akan kembali lagi," tuturnya di Jakarta, Selasa (20/5/2019).

Adapun dia memprediksi IHSG mencoba menguat dengan diperdagangkan pada level support dan resistance di 5.840-5.970.

Dia melanjutkan, investor berharap bahwa aksi 22 Mei akan berlangsung aman sehingga mendukung situasi pasar yang kondusif.

"Situasi demografi, kalau terjadi keributan maka jadi dipandang tidak layak investasi oleh Investor asing," ucapnya.

Itu didukung pertanyaan Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama yang memperkirakan IHSG secara teknikal akan perkasa di kisaran 5.705-6.030

Untuk saham pilihan, dia menyarankan hari ini untuk membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Sedangkan Hartanto merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan Kemarin

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup di zona hijau pada awal pekan ini. Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian yang turun 0,73 persen. 

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (20/5/2019), IHSG menguat 80,25 poin atau 1,38 persen ke posisi 5.907,12. Di awal perdagangan, IHSG sempat berada di zona merah.

Indeks saham LQ45 juga menguat 1,89 persen ke posisi 917,19. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. 

Sebanyak 230 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 158 saham melemah dan 152 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.930,15 dan terendah 5.767,40.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 421.998 kali dengan volume perdagangan saham 13,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun.

Investor asing lepas saham Rp 617,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.455.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian yang turun 0,73 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri menguat 2,63 persen dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menghijau 2,47 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 2,07 persen.

Sejumlah saham yang catatkan penguatan antara lain saham HDFA naik 28,57 persen ke posisi Rp 180 per saham, saham JAST melonjak 25 persen ke posisi Rp 575 per saham dan saham HRME menguat 24,62 persen ke posisi Rp 324 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham RELI melemah 17,21 persen ke posisi Rp 202 per saham, saham LPGI susut 17,01 persen ke posisi Rp 3.400 per saham, dan saham INPP tergelincir 15,48 persen ke posisi Rp 710 per saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya