Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Nana Sudjana membenarkan adanya penangkapan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, terhadap enam terduga teroris Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Penatoi, Kota Bima.
"Benar, ada yang diamankan," kata Nana Sudjana ketika ditemui wartawan dalam acara buka puasa bersama di Rumah Dinas Kapolda NTB, Mataram, Senin (20/5/2019) seperti dilansir Antara.
Advertisement
Menurut dia, enam terduga teroris diamankan dalam aksi Sabtu 18 Mei 2019, di Kota Bima dan Kabupaten Dompu.
Empat dari enam terduga teroris dengan inisial MF alias Reli, bersama adiknya FS, dan rekannya KK, KS alias Sofian diamankan di Kelurahan Penatoi, Kota Bima.
Selanjutnya ada AH alias Muchlas, ditangkap di Kelurahan Melayu, Kota Bima dan satu lagi ditangkap di Desaangge Nae, Kabupaten Dompu, berinisial AS alias Asgaf.
Dari penangkapan itu, Tim Densus 88/Antiteror dibantu personel Brimob Polda NTB, turut mengamankan barang bukti tiga kendaraan yang ada pada terduga teroris saat penangkapan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mako Brimob Polda NTB
Kapolda NTB mengungkapkan, ke enam terduga masih diamankan di Mako Brimob Polda NTB, Kota Mataram. Namun untuk proses penanganannya, tetap berada dalam perintah Tim Densus 88 Antiteror.
"Untuk penanganannya, langsung tim Densus, kami (Polda NTB) di sini hanya 'back-up'. Jadi terkait dengan penanganan dan seluruhnya, sudah dibawah kendali satu pintu, nantinya dari Kadiv Humas (Mabes Polri) yang menyampaikan," ujarnya.
Namun, saat dilontarkan pertanyaan terkait aksi penangkapan ini apakah ada hubungan dengan pencegahan aksi "people power", Nana Sudjana pun membenarkannya.
"Iya, jadi ini bagian dari pencegahan," ucap dia.
Advertisement