Diperiksa 13 Jam, Permadi Dicecar Penyidik dengan 50 Pertanyaan

Meskipun merasakan kelelahan, Permadi mengaku puas menjalani pemeriksaan karena berjalan dengan baik dan penyidik juga cukup akomodatif.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2019, 06:55 WIB
Anggota Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra Permadi saat ditemui usai sidang etik di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Senin (4/4). Sidang yang digelar tertutup itu menentukan status keanggotaan Mohamad Sanusi yang ditangkap KPK (Liputan6.com/Yoppy Renato)

 

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Gerindra Permadi harus menjawab 50 pertanyaan dari penyidik Polda Metro Jaya. Hal itu disampaikan Permadi usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka dugaan tindak pidana makar Eggi Sudjana.

"Ada 50 pertanyaan. Pertama, apa saya kenal Eggi Sudjana, saya kenal tetapi tidak akrab dan belum tentu setahun sekali ketemu. Saya juga tidak punya (nomor) handphone-nya dan Eggi tidak punya (nomor) handphone saya," kata Permadi di Polda Metro Jaya, Senin (20/5/2019) malam.

Permadi menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka Eggi Sudjana selama 13 jam mulai pukul 10.00 WIB hingga 23.00 WIB. Penyidik, lanjut dia, juga menanyakan soal pidato dirinya saat berorasi bersama Forum Rektor Indonesia di Gedung DPR RI.

"Itu digali apa yang saya maksud dengan revolusi, apa itu penyambung lidah Bung Karno, saya jawab seperti keyakinan saya," tutur Permadi seperti dikutip Antara.

Dia mengungkapkan, saat menjalani pemeriksaan dalam kondisi sakit stroke dan jantung. Namun, politikus senior itu sanggup memenuhi panggilan penyidik.

Meskipun merasakan kelelahan, Permadi mengaku puas menjalani pemeriksaan karena berjalan dengan baik dan penyidik juga cukup akomodatif.

Permadi menambahkan bahwa calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pun mengetahui dirinya dalam kondisi sakit sehingga tidak mengajak kampanye dan terlibat dalam tim sukses.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya