Pria AS Ini Lunasi Hutang Pendidikan 400 Wisudawan, Siapa Dia?

Robert Smith melunasi hutang pendidikan 400 wisudawan.

oleh Siti Khotimah diperbarui 21 Mei 2019, 06:11 WIB
Robert Smith (Getty Images/Stephen Lovekin)

Liputan6.com, Washington DC - Seorang milyarder asal Amerika Serikat mengagetkan 400 wisudawan di sebuah perguruan tinggi dengan banyak mahasiswa berkulit hitam. Robert Smith, seorang investor kaya raya menjanjikan hendak membayar lunas hutang pendidikan bagi seluruh mahasiswa yang baru saja lulus.

Dalam pidatonya pada Minggu pagi, 19 Mei 2019 di podium Morehouse College, Amerika Serikat Smith mengatakan akan menanggung hutang pendidikan bagi angkatan lulus 2019 yakni senilai kurang lebih $ 40 juta.

Kepala Morehouse David Thomas tidak tahu menahu terkait pengumuman itu, demikian sebagaimana dilansir dari portal berita daring CBS News yang berbasis di New York, Amerika Serikat pada Selasa (21/5/2019).

"Orang-orang terpana. Jika Anda melihat rekaman video, Anda akan melihat para siswa saling beratatapan,” katanya menjelaskan mahasiswa yang seolah tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Hal itu akan memungkinkan mereka untuk mengejar impian mereka … Bukan bekerja untuk membayar hutang,” lanjutnya.


Siapa Robert Smith?

Miliarder Robert Smith

Smith (56) adalah pendiri dan CEO Vista Equity Partners, sebuah perusahaan ekuitas swasta yang berinvestasi dalam perangkat lunak, data, dan perusahaan yang digerakkan oleh teknologi, dikutip dari BBC News.

Vista, yang berfokus pada perusahaan perangkat lunak, sekarangtelah bernilai lebih dari US$ 46 miliar dan merupakan salah satu perusahaan dengan kinerja terbaik di kelasnya, menurut Forbes.

Kekayaan bersih Mr Smith diperkirakan sekitar $ 5 miliar - menjadikannya orang Amerika hitam terkaya, melampaui Oprah Winfrey.

Smith bukanlah lahir dari orangtua pengusaha. Ia adalah putra dari seorang kepala sekolah dengan gelar doktor dalam pendidikan. 

Ketika dia masih seorang siswa sekolah menengah, Smith pernah melamar magang di perusahaan pengembangan ilmiah bernama Bell Labs, tetapi diberitahu bahwa dia terlalu muda.

Ia tak menyerah begitu saja. Smith dilaporkan terus menelepon perusahaan setiap minggu selama lima bulan sampai dia diterima.

Smith kemudian belajar teknik kimia di Universitas Cornell di New York, kemudian menerima gelar MBA dari Universitas Columbia. Setelah lulus MBA, ia bekerja di San Francisco di Goldman Sachs, di mana ia mulai bekerja dengan perusahaan teknologi Apple dan Microsoft.

Pada tahun 2000, Smith meninggalkan Goldman Sachs untuk menemukan Vista, dan ia tetap menjadi kepala eksekutif perusahaan.

Ia sempat mengalami pengalaman diskriminasi berdasarkan ras di sebuah perusahaan. Kemudian ia membuat langkah baru, yakni menjadikan Vista berprioritas pada keragaman dengan menerapkan perekrutan berbasis prestasi,. Ia menggunakan tes kepribadian untuk menemukan kandidat yang berpengetahuan luas. 


Dermawan

Ilustrasi (iStock)

 

Smith adalah pria yang dermawan. Bahkan sebelum pengumuman yang mengejutkan pada hari Minggu, Smith telah bekerja sama dengan Morehouse, menyumbangkan $ 1,5 juta untuk beasiswa dan pengembangan di institusi tersebut.

Pada 2017, Mr Smith menjadi orang Amerika kulit hitam pertama yang berkomitmen untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya sebagai bagian dari Giving Pledge, komitmen filantropis yang diciptakan oleh Bill dan Melinda Gates dan Warren Buffett.

Dalam profilnya untuk badan amal, Mr Smith menulis: "Saya tidak akan pernah lupa bahwa jalan saya diaspal oleh orang tua saya, kakek nenek dan generasi Afrika-Amerika yang namanya tidak akan pernah saya ketahui.

"Perjuangan mereka, keberanian mereka, dan kemajuan mereka memungkinkan saya untuk berusaha dan mencapai (apa yang saat ini telah didapatkan)."

Morehouse bukanlah sumbangan pertama Mr. Smith untuk pendidikan tinggi.

Pada 2016, ia menyumbangkan $ 50juta untuk almamaternya Cornell, menciptakan program untuk mendukung mahasiswa teknik kulit hitam dan wanita.

Dia juga seorang donor pendiri untuk Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika-Amerika, memberikan $ 20 juta sebelum pembukaannya pada bulan September tahun itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya