Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada awal perdagangan pekan ini. Investor asing melakukan aksi jual di seluruh pasar.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (21/5/2019), IHSG menguat 18,29 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.925,41. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih tetap menghijau dengan kenaikan lebih besar yaitu mencapai 33,57 poin atau 0,57 ke posisi 5.940,69.
Indeks saham LQ45 juga ikut menguat 0,80 persen ke posisi 924,55. Seluruh indeks saham bergerak menghijau.
Sebanyak 133 saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 21 saham melemah dan 118 saham diam di tempat.
Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.945,70 dan terendah 5.925,41.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 14.456 kali dengan volume perdagangan 1,1 triliun saham. Nilai transaksi harian saham Rp 331 miliar.
Investor asing jual saham Rp 25 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.463.
Sebagian besar sektor saham menguat. Hanya sektor perkebunan yang melemah tipis 0,05 persen.
Adapun sektor saham yang menguat, antara lain aneka pertambangan naik 0,72 persen dan catatkan penguatan terbesar. Diikuti sektor kontruksi naik 0,67 persen dan sektor industri dasar sebesar 0,53 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham TIRT naik 11,11 persen ke posisi Rp 70 per saham, saham ABBA naik 10,56 persen ke posisi Rp 156 per saham dan saham DSFI menguat 8,93 persen ke posisi Rp 122.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham JAST turun 7,83 persen ke posisi Rp 540 per saham. Saham IIKP turun 5,71 menjadi Rp 66 dan saham CITY melemah 5,23 persen ke Rp 326.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan akan berlabuh kembali ke zona hijau pada perdagangan hari ini. Penguatan IHSG diprediksi akan bertengger ke level 5.840-5.970.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, penguatan IHSG pada perdagangan saham hari ini cukup terbuka lebar. Kendati begitu, aksi 22 Mei nanti masih akan menjadi penentu gerak indeks ke depan.
"Karena masuknya dana BPJS pada saham-saham blue chips sehingga berhasil mendongkrak IHSG. Tapi mereka masih antisipasi aksi 22 Mei, kalau berakhir damai saya kira mereka akan kembali lagi," tuturnya di Jakarta, Selasa (20/5/2019).
BACA JUGA
Adapun dia memprediksi IHSG mencoba menguat dengan diperdagangkan pada level supportdan resistance di 5.840-5.970.
Dia melanjutkan, investor berharap bahwa aksi 22 Mei akan berlangsung aman sehingga mendukung situasi pasar yang kondusif.
"Situasi demografi, kalau terjadi keributan maka jadi dipandang tidak layak investasi oleh Investor asing," ucapnya.
Itu didukung pertanyaan Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama yang memperkirakan IHSG secara teknikal akan perkasa di kisaran 5.705-6.030
Untuk saham pilihan, dia menyarankan hari ini untuk membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sedangkan Hartanto merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Advertisement
Perdagangan Kemarin
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin kemarin. Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian yang turun 0,73 persen.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (20/5/2019), IHSG menguat 80,25 poin atau 1,38 persen ke posisi 5.907,12. Di awal perdagangan, IHSG sempat berada di zona merah.
Indeks saham LQ45 juga menguat 1,89 persen ke posisi 917,19. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
BACA JUGA
Sebanyak 230 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 158 saham melemah dan 152 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.930,15 dan terendah 5.767,40.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 421.998 kali dengan volume perdagangan saham 13,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun.
Investor asing lepas saham Rp 617,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.455.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian yang turun 0,73 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri menguat 2,63 persen dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menghijau 2,47 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 2,07 persen.
Sejumlah saham yang catatkan penguatan antara lain saham HDFA naik 28,57 persen ke posisi Rp 180 per saham, saham JAST melonjak 25 persen ke posisi Rp 575 per saham dan saham HRME menguat 24,62 persen ke posisi Rp 324 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham RELI melemah 17,21 persen ke posisi Rp 202 per saham, saham LPGI susut 17,01 persen ke posisi Rp 3.400 per saham, dan saham INPP tergelincir 15,48 persen ke posisi Rp 710 per saham.