Foto Jadul Sandiaga Uno Saat Bermain Basket Bikin Salah Fokus

Foto itu masuk dalam video yang diunggah Sandiaga Uno dalam akun Instagramnya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 21 Mei 2019, 10:03 WIB
Foto itu masuk dalam video yang diunggah Sandiaga Uno dalam akun Instagramnya. (dok. Instagram @sandiuno/https://www.instagram.com/p/Bxr_9dahWR1/Dinny Mutiah)

 

Liputan6.com, Jakarta - Jelang penetapan hasil Pemilihan Presiden 2019, Sandiaga Uno memanfaatkan waktu dengan buka bersama para relawannya. Kebersamaan itu direkam dalam sebuah video singkat yang diunggah ke akun Instagramnya @sandiuno, 20 Mei 2019.

Sebuah foto masa muda Sandi menarik perhatian. Dibingkai, foto itu menampilkan suami Nurasia Uno tersebut sedang bermain basket.

Ia mengenakan kaos tanpa lengan menampilkan otot kedua lengan yang kekar. Sementara, wajah Sandi muda tak banyak berubah dibandingkan kini.

"Ganteng bgt sih papsss lg main basket," tulis seorang warganet. "Tahan mbak tahan liatnya," timpal pengguna Instagram lainnya.

Sandi dikenal hobi berolahraga. Belakangan, ia menekuni lari untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Beberapa kali ia bahkan mengikuti maraton yang dilakoni tak hanya untuk mengeluarkan keringat, tetapi juga menggalang donasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tempat Bersejarah

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berada di dalam mobil usai pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta, Kamis (10/1). Prabowo-Sandi melakukan pertemuan tertutup di kediaman SBY. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Video yang berisi foto Sandiaga saat bermain basket merupakan rekaman kegiatannya bersilaturahmi dan berbuka puasa dengan relawan M-16. Sandi menerangkan, nama M-16 diambil dari nama tempat, Jalan Melawai Raya No.16, Jakarta Selatan.

"Bagi saya tempat ini merupakan tempat yang sangat bersejarah. Awal mula karir politik saya ada di tempat ini," tulisnya.

Ia tak menyangka, jumlah simpul relawan pendukungnya bisa berkembang hingga ke berbagai pelosok wilayah Indonesia. Untuk itu, ia berterima kasih atas dukungan seluruh relawan.

"Kalian semua tidak dibayar bukan karena tidak bernilai, melainkan karena tak ternilai," sambungnya lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya