Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Persero (Tbk) memperkirakan, Tol Jakarta-Cikampek (Japek) akan dipadati sekitar 150 ribu unit kendaraan roda empat pada masa puncak arus mudik Lebaran 2019.
Jumlah tersebut meningkat dibanding volume kepadatan pada puncak arus mudik tahun lalu, yang disesaki oleh sekitar 130 ribu unit kendaraan.
Baca Juga
Advertisement
"Sekarang potensinya di sini menurut perkiraan kita 150 ribu pada saat puncaknya," ujar General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman, seperti dikutip Selasa (21/5/2019).
Raddy menjabarkan, peningkatan jumlah kendaraan di jalan tol tersebut turut disebabkan oleh mahalnya harga tiket pesawat saat ini, sehingga banyak pemudik yang beralih menggunakan jalur darat.
"Sudah gitu kita tahu ada masalah tarif di pesawat, sehingga potensi orang pindah moda ke sini itu tinggi. Jadi dengan terkoneksinya tol, orang pindah moda dari udara ke darat, itu menjadikan tinggi," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Antisipasi
Mengantisipasi kepadatan lalu lintas di tol, ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 10 mobile reader tambahan, sehingga jumlahnya bertambah dari 46 unit menjadi 56 unit.
"Nanti di gerbang baru kita siapkan 16 mobile reader. Untuk antisipasi one way, masing-masing arah kita siapkan 6 (gerbang tol) reversible. Jadi maksimal per arah bisa 21 gardu," paparnya.
Advertisement
Relokasi
Seperti diketahui, Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama (Cikarut) saat ini tengah direlokasi untuk dipindahkan ke dua pintu tol baru, yakni GT Cikampek Utama Km 70 dan GT Kalihurip Utama Km 67.
GT Cikampek Utama sebagai pengganti GT Cikarut rencananya mulai siap digunakan pada 23 Mei mendatang.. Begitu juga dengan pembongkaran GT Cikarang Utama, yang ditargetkan rampung sebelum puncak arus mudik.
"Tanggal 23 Mei (GT Cikarang Utama) mulai dibongkar. Puncak mudik, pembongkaran (GT Cikarut) sudah selesai. Sebelum 29 Mei itu sudah selesai," pungkas Raddy.