Liputan6.com, Jakarta Wawancara atau interview kerja kerap menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Pasalnya salah mengatakan sesuatu hal ataupun bersikap salah saat berada di tahap ini akan menjadi pemicu terbesar untuk gagal diterima kerja.
Tentunya akan ada banyak pertanyaan yang diajukan saat tahapan ini. Mulai dari pertanyaan yang sulit, hingga pertanyaan mudah namun menjebak. Berhati-hatilah menjaga jawaban Anda jika tidak ingin gagal dalam tahap ini.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman CNBC, Senin (27/5/2019), terdapat empat pertanyaan mudah yang sering ditanyakan oleh penanya namun sebenarnya pertanyaan ini begitu menjebak.
Mau tahu pertanyaan apa sajakah itu dan bagaimana untuk menjawabnya? Berikut empat pertanyaan tersebut dan cara bagaimana menjawabnya:
1. Tujuan Melamar Pekerjaan
Pertanyaan ini pasti akan selalu ada di setiap wawancara untuk semua bidang apapun dalam sebuah perusahaan. Jika pertanyaan ini muncul maka bersiaplah.
Untuk itu, sebelum wawancara lebih baik untuk Anda mencari tahu apa visi dan misi dari perusahaan tersebut. Lalu, jelaskan kepada penanya jika Anda memiliki visi dan misi yang sama dengan perusahaan tersebut.
Perlu diingat, tetap fokus jangan sampai jawaban Anda terlalu keluar dari konteks.
Advertisement
2. Rencana Kerja
Banyak orang yang mulai memunculkan sifat ambisius dan kehebatannya saat pertanyaan ini muncul. Namun ternyata hal ini tidak sepenuhnya benar dan salah.
Sebenarnya, penanya hanya ingin tahu tentang pencapaian serta rencana jangka panjang Anda apakah sama dengan rencana perusahaan tersebut. Untuk itu, jujurlah dalam menjawab pertanyaan ini.
3. Gaji
Jika pertanyaan ini muncul, maka berpikirlah lebih rasional lagi. Jangan meminta angka yang begitu besar hingga tidak masuk akal.
Namun, bukan berarti jika perusahaan memberikan gaji di bawah standar pembayaran Anda harus menerima saja, tidak. Tidak apa untuk bilang, "Itu bukan kisaran sesuai yang saya inginkan, bahkan nominal itu lebih kecil."
Advertisement
4. Bukti Pencapaian Kerja
Jangan bingung jika pertanyaan ini muncul. Anda bisa menjawabnya dengan menambahkan beberapa bukti nyata pencapaian yang telah berhasil di raih.
Sebagai contoh, Anda dapat menceritakan kembali pengalaman saat berhasil menghadapi konsumen selama bekerja. Hal ini akan lebih berarti dibanding Anda harus mengatakan "Saya seorang pekerja keras."