Di Luar Dugaan, Ini Pekerjaan 3 Mantan Pemain MU Usai Pensiun

Faktor salah satu klub terbesar membuat mantan pemain MU tak kesulitan mencari pekerjaan baru usai memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 21 Mei 2019, 19:00 WIB
Mantan kiper MU, Edwin van Der Sar kini menjadi direktur olahraga yang sukses bersama Ajax Amsterdam. (AFP PHOTO/PAUL ELLIS)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) masih menjadi salah satu klub terbesar di dunia, meski tak lolos Liga Champions musim depan. Faktor tersebut membuat mantan pemain MU tak kesulitan mencari pekerjaan baru usai memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola.

Edwin van Der Sar misalnya. Kiper asal Belanda itu telah memutuskan pensiun pada 2011 bersmaa klub terakhirnya, MU. Usai pensiun, Van Der Sar masih aktif di dunia sepak bola.

Kini, dia menjadi Direktur Olahraga Ajax Amsterdam. Di bawah kepemimpinannya, Ajax Amsterdam berhasil menjadi juara Liga Belanda dan melangkah hingga ke babak semifinal Liga Champions musim 2018/19.

Selain Van Der Sar, ada Gary Neville yang sempat menjadi asisten pelatih Timnas Inggris dan pelatih Valencia. Kini, mantan bek kanan MU itu bekerja sebagai pundit di salah satu stasiun televisi Inggris.

Bahkan, Michael Carrick yang memutuskan pensiun pada 2018 dengan mudahnya diangkat sebagai asisten pelatih Setan Merah, sebutan MU. Padahal, Carrick belum punya pengalaman menjadi seorang asisten pelatih.

Berbeda dengan mereka, ada tiga pemain MU yang memiliki pekerjaan yang di luar dugaan. Siapa saja? Simak di halaman berikutnya.

 

 


Richard Eckersley

Richard Eckersley bersama keluarga kecilnya befoto didepan toko ramah lingkungan miliknya di Devon, Inggris. Di toko tersebut, dia mengharuskan para pelanggan membawa keranjang sendiri. (Bola.com/Instagram Earthfoodlove)

Richard Eckersley merupakan bek MU pada 2007 hingga 2008. Dia sempat merasakan latihan bareng dengan para pemain top Setan Merah, termasuk Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo. Pria kelahiran Salford itu bangga pernah menjadi bagian MU.

Namun saat bermain di Amerika Serikat bersama Toronto FC pada tahun 2012, dia mulai kehilangan hasrat bermain sepak bola. Kehidupan dan budaya yang berbeda di Inggris dan Amerika Serikat membuatnya memilih gantung sepatu pada 2016, saat masih berusia 27 tahun.

"Saya pergi ke Amerika Serikat dan melihat bagaimana hidup para pesepak bola. Mereka sangat berhati-hati menggunakan uang. Mereka tidak peduli dengan pakaian atau apa yang mereka kendarai. Hal itu mengubah saya," ucap Eckersley.

Setelah memutuskan pensiun, Eckersley dan istrinya, Nicola, membuka sebuah toko ramah lingkungan. Di toko tersebut, dia mengharuskan para pelanggan membawa keranjang sendiri dan membeli bahan baku atau makanan tanpa kemasan.

Eckersley juga tidak ingin menunjukkan kepada pelanggan bahwa dia adalah mantan pesepak bola profesional. Dia tidak ingin orang-orang menganggap karier lamanya itu sebagai taktik mendongkrak usahanya saat ini.

"Jika seseorang bertanya masa lalu kami, istri saya akan mengatakan saya adalah mantan guru. Kemudian, kami bertanya balik kepada pelanggan agar mereka lupa dengan pertanyaan kepada saya," ujarnya.

 


Fabien Barthez

Fabien Barthez (kanan) menekuni dunia balap setelah pensiun dari dunia sepak bola. (Instagram)

Mantan kiper Timnas Prancis, Fabien Barthez memutuskan pensiun dari dunia sepak bola pada 2007. Dia tercatat sudah memperkuat beberapa klub top Eropa, yakni AS Monaco, Marseille, hingga Manchester United.

Setelah pensiun, Barthez tidak hanya berdiam diri saja. Dia memutuskan untuk menjadi pembalap motor, setahun setelah gantung sepatu. Dia bergabung dengan tim SOFREV Auto Sport Promotion. untuk balapan GT Championship.

Pada 2010, Barthez naik podium pertama saat balapan di Dijon-Prenois. Itu merupakan seri pertama yang dimenanginya. Dua tahun setelahnya, Barthez memenangkan kejuaraan pertamanya pada ajang FFSA di Circuito de Navarra di race kedua dan ketujuh di kejuaraan.


Phil Mulryne

Phil Mulryne merupakan gelandang MU pada 1996-99. Pria asal Irlandia Utara ini pernah merasakan dilatih tangan dingin Sir Alex Ferguson. Mulryne merupakan produk asli dari akademi Setan Merah.

Setelah memutuskan pensiun pada 2008, Mulryne lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Tuhan. Pada 2017, pria yang kini berusia 40 tahun itu telah resmi menjadi seorang pastor.

Sejumlah rekan satu tim dan seprofesinya mengaku terkejut ketika mengetahui keputusan Mulryne untuk melepas kariernya di dunia olahraga dengan penghasilan sebesar 500 ribu poundsterling (sekitar 8.2 milyar rupiah) dengan menjadi pastor yang memiliki tiga kaul yakni kemiskinan, kesucian dan kepatuhan.

"Saya terkejut begitu mendengar dia mendapat panggilan ini," kata pesepakbola Paul McVeigh.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya