Piala Sudirman 2019: Indonesia Waspadai Jebakan Batman dari Denmark

Indonesia bisa menjadi juara Grup B Piala Sudirman 2019 meski kalah dari Denmark.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 21 Mei 2019, 17:10 WIB
Chef de Mission Tim Indonesia di Piala Sudirman, Achmad Budiharto. (6/5/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Nanning - Indonesia tidak boleh terjebak dengan meremehkan Denmark pada laga Grup B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center, Rabu (22/5/2019). Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan diminta tetap mengeluarkan kemampuan terbaik.

Kekalahan 2-3 Denmark dari Inggris, Senin (20/5/2019), mempermudah Indonesia pada pertandingan nanti. Setelah menaklukkan Inggris 4-1 di penampilan pembuka Piala Sudirman, mereka bisa menjadi juara grup meski tumbang 2-3.

Denmark pun sadar sulit mengalahkan Indonesia. Pelatih Kenneth Jonassen menyatakan negaranya sedang dalam masa transisi dan bertumpu pada banyak pemain muda.

Dia pun menyatakan posisi Denmark sebagai kuda hitam pada persaingan Grup B Piala Sudirman. Namun, kubu Indonesia tidak lekas percaya akan sikap tersebut.

"Saya kira itu adalah pedang bermata dua. Di satu sisi dia tunjukkan ke kita maupun Inggris supaya kita tidak terlalu ngotot karena mereka merasa underdog. Itu salah satunya, mereka mempersiapkan diri untuk kalah," ungkap Chef de Mission Tim Indonesia Achmad Budiharto.

"Itu salah satu strategi mereka. Kita bisa masuk jebakan Batman, karena kalau secara hitung-hitungan dengan Denmark itu masih ramai," sambungnya, dilansir Antara.

Jebakan Batman bisa diartikan tawaran atau iming-iming yang bisa berujung kepada hasil yang tidak diharapkan.


Tidak Diperkuat Andalan

Ganda putri Indonesia Greysia Polii / Apriyani Rahayu di Piala Sudirman 2019. (twitter.com/INABadminton)

 

Denmark tidak diperkuat ganda putri berpengalaman Christinna Pedersen/Kamila Rytter Juhl. Pederson juga merupakan salah satu pemain ganda campuran terbaik di dunia dan bersinar ketika dipasangkan dengan Joachim Ficscher Nielsen atau Mathias Christiansen.

Sebagai gantinya, Denmark mengandalkan Maiken Fruergaard/Sara Thygesen di ganda putri. Sementara di ganda campuran Denmark berpeluang meramu pasangan baru. Duet terkuat mereka saat ini adalah Niclas Nohr/Sara Thygesen.

Namun, Denmark juga bisa mengombinasikan duet lain karena memiliki banyak atlet, yakni Mathias Christiansen, Rikke Soby, dan Alexandra Boje.

"Banyak pemain bagus di sana. Tidak bisa dibilang lebih enak melihat Denmark yang tidak punya andalan," ungkap salah satu atlet ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan.


Tunggal Putri

Nama anyar lain dalam Tim Denmark adalah tunggal putri Mia Blichfeldt. Dia sedang naik daun dan mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung pada pertemuan terakhir di Singapore Open 2019.

"Saya ingin balas dendam dengan Mia. Saya tidak boleh kalah di awal, sebab akan susah mengejar poin," kata Gregoria.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya