2 Bandara di Yogyakarta Siapkan 22 Penerbangan Tambahan Selama Mudik

PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Agus Pandu Purnama mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penerbangan tambahan ini.

oleh Yanuar H diperbarui 21 Mei 2019, 20:37 WIB
Beberapa petugas mengecek area apron Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Beragam simulasi dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keamanan Bandara Internasional Yogyakarta yang rencananya beroperasi, 29 April. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Dua bandara di Yogyakarta, yaitu Bandara Internasional Adisutjipto dan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menyiapkan 22 penerbangan tambahan dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2019.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Agus Pandu Purnama mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penerbangan tambahan ini. Adapun penambahan penerbangan terbanyak di YIA.

"Arus mudik ada yang existing 188 penerbangan di Adisutjipto tambah satu di YIA. Tambahan ada 22 penerbangan yang sudah mengajukan ke kami. Di antara 22 itu, 13 akan kita arahkan ke YIA dan 9 di Adisutjipto karena malam hari," jelas dia di Yogyakarta, Selasa (21/5/2019).

Pandu mengatakan sudah mengumpulkan maskapai. Terdapat 4 maskapai yang mengajukan tambahan penerbangan yaitu AirAsia, Lion Air, Sriwijaya dan Express Air. Khusus di YIA, jadwal penerbangan hanya berlangsung dari pagi hingga sore hari.

"Ada yang mengusulkan pagi sore hingga malam. YIA operating dari jam 06.00 pagi sampai jam 18.00 maka malam hari tetap dilakukan di Adisutjipto," tambah dia.

Pandu mengatakan walaupun masih menunggu ijin dari kementrian untuk penerbangan tambahan ini, Bandara YIA sudah siap.

"Ruangan sisi udara sudah siap dari sebelumnya parking stand untuk beberapa pesawat karena jamnya tidak bersamaan sisi pelayanan kami siap 14 flight setiap harinya kami siap," jelas dia.

Termasuk dengan jumlah sarana dari dan menuju bandara YIA. Bus Damri sebanyak 12 unit ditambah 15 unit bus Shuttle-Ku, 20 unit taksi argo dan kereta api.

"Kereta api akan menyesuaikan jam penerbangan kalo ada extra flight sejumlah itu, maka siapkan sejumlah itu juga di Maguwo dan Tugu. Untuk menurunkan penumpang dan ke Wojo dengan layanan 5 unit Damri," jelas dia.

Saat ini tujuan dari penerbangan tambahan ini masih didominasi tujuan Jakarta, Balikpapan, Samarinda, Juanda dan Palangkaraya.

 


Posko Lebaran

Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo (Foto: Dok Humas PT Angkasa Pura I)

Selain itu, untuk menyambut kesiapan arus mudik, AP I menyiapkan posko Lebaran 2019,  selama 16 hari. Jadwalnya terhitung mulai 29 Mei 2019 sampai dengan 13 Juni 2019, yaitu H-7 sampai H+7 Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Penyelenggaraan Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2019 terdapat di dua lokasi, yaitu Terminal A dan B Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta serta lobi keberangkatan domestik Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo.

“Pelaksanaan posko terpadu ini tentunya akan melibatkan beberapa instansi, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan, POM AU, Hanlan, Intel, Detasemen Hanud 474 Paskhas, Basarnas, Sabhara, Polantas dan Satuan Radar 215 Congot,” tegas dia.


Airnav Terima 1.336 Permintaan Penerbangan Tambahan Mudik Lebaran 2019

Periode mudik dan arus balik Lebaran akan membuat jam terbang maskapai bertambah. Airnav Indonesia menerima permintaan 1.336 penerbangan tambahan(extra flight) rute domestik dan 44 rute internasional, pada periode mudik dan arus balik lebaran tahun ini.

Hal tersebut disampaikan langsung Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto, di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

 

"Untuk extra flight, sampai detik ini domestik 1.336 dari 6 maskapai. Internasional 44 slot dari 3 maskapai," jelas dia.

Dia optimis meski ada banyak extra flight untuk mengangkut para pemudik, namun rute lalu lintas udara yang diatur Airnav akan tetap berjalan kondusif dan tertib.

"Mudah-mudahan terdistribusi dengan baik, jangan sampai ada penumpukan. Kita usahakan distribusi slot rata di bandara asal dan tujuan," ujarnya.

Sementara itu, jika terjadi penumpukan maka extra flight bisa saja tidak diizinkan. "Kalau melebihi kapasitas, kita nggak bisa izinkan," dia menambahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya