Harga Emas Antam Turun Tipis Jadi Rp 662 Ribu per Gram

Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 6.860.000.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Mei 2019, 09:35 WIB
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 662 ribu per gram pada perdagangan Rabu (22/5/2019). Pada Selasa kemarin, harga emas Antam dipatok di level Rp 663 ribu per gram.

Demikian pula harga buyback emas Antam juga turun menjadi Rp 587 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 587 ribu per gram.

Adapun Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.20 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 6.860.000. Adapun, ukuran 20 gram di angka Rp 13.170.000‬.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rincian Harga

Seorang pegawai menunjukan emas batangan di Jakarta, Senin (10/10). Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) pada perdagangan awal pekan ini terpantau stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rincian harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 355.500

* Pecahan 1 gram Rp 662.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.273.000

* Pecahan 3 gram Rp 1.888.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.130.000

* Pecahan 10 gram Rp 6.195.000

* Pecahan 25 gram Rp 15.380.000

* Pecahan 50 gram Rp 30.685.000

* Pecahan 100 gram Rp 61.300.000

* Pecahan 250 gram Rp 153.000.000

* Pecahan 500 gram Rp 305.800.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 611.600.000.


Harga Emas Dunia

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas turun ke level terendah dalam dua pekan pada perdagangan Selasa. Pendorong penurunan harga emas karena investor melihat kenaikan dolar AS membuat daya tarik emas meredup.

Mengutip CNBC, Rabu (22/5/2019), harga emas di pasar spot tergelincir 0,4 persen menjadi USD 1.272,55 per ons, setelah menyentuh level terendah sejak 3 Mei di USD 1.268,97 per ons pada awal sesi.

Sedangkan harga emas berjangka AS diselesaikan USD 4,10 lebih rendah pada USD 1.273,20 per ons. 

“Satu alasan besar penurunan harga emas ini karena dolar AS tetap cukup kuat. Apa yang kami saksikan, dengan cara yang aneh, investasi mengalir menuju dolar AS sebagai instrumen safe-haven, jelas Bart Melek, kepala analis komoditas TD Securities di Toronto.

Indeks dolar AS naik ke level tertingginya dalam hampir sebulan, didukung oleh imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan karena kekhawatiran kejatuhan akibat perang dagang AS-China mendorong investor untuk memilih obligasi dibanding emas.

Emas biasanya digunakan sebagai lindug nilai selama masa ketidakpastian. Namun kali ini investor lebih memilih dolar AS seperti yang mereka lakukan tahun lalu selama ada perang dagang antara AS-China.

Saat ini, investor tengah menunggu risalah dari pertemuan dewan gubernur Bank Sentral AS atau the Fed, yang diharapkan dapat memberikan sinyal mengenai rencana kebijakan suku bunga.

“Tidak banyak yang diharapkan terjadi di sisi kebijakan. Saya pikir mereka mungkin berbicara tentang risiko penurunan potensial dari ketegangan perdagangan, ”kata Melek.

Pada Senin kemarin, Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa terlalu dini untuk memastikan dampak perang dagang ke lintasan kebijakan moneter, alih-alih menunjukkan data ekonomi baru-baru ini yang mengarah ke sisi penawaran yang sehat.

"Dari sudut pandang teknis, sinyal positif pertama (untuk emas) akan menjadi pemulihan menjadi USD 1.290, sementara penurunan paling rendah baru-baru ini di USD 1.266 dapat membuka ruang untuk penurunan lebih lanjut," kata analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya