Sesi I, IHSG Merosot 19,24 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di tengah bursa saham Asia cenderung menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Mei 2019, 12:20 WIB
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan saham sesi pertama, Rabu (22/5/2019).

Pada penutupan sesi pertama,IHSG melemah 19,24 poin atau 0,32 persen ke posisi 5.932,13. Indeks saham LQ45 susut 0,51 persen ke posisi 920,43. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,17 persen.

Sebanyak 200 saham melemah sehingga seret IHSG ke zona merah. 148 saham menguat dan 145 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.966,79 dan terendah 5.918,90.

Transaksi perdagangan tercatat cukup ramai. Total volume perdagangan saham 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 22,91 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.515.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham pertanian susut 0,91 persen, sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,75 persen dan sektor saham manufaktur susut 0,69 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KKGI naik 30,34 persen ke posisi Rp 232 per saham, saham DNAR melonjak 19,64 persen ke posisi Rp 268 per saham, dan saham DNAR menanjak 19,64 persen ke posisi Rp 268 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ABMM susut 17,74 persen ke posisi Rp 1.530 per saham, saham SPAX merosot 20,36 persen ke posisi Rp 665 per saham, dan saham MDIA merosot 5,93 persen ke posisi Rp 127 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,31 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,34 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,16 persen.

Selain itu, indeks saham Jepang Thailand naik 0,57 persen, indeks saham Singapura menguat 0,30 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,10 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai turun 0,17 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelemahan IHSG hanya didorong sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak IHSG pada Awal Sesi Perdagangan

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan lama di zona hijau. Pada awal sesi perdagangan, laju IHSG bergerak di zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu 22 Mei 2019, IHSG melemah tipis 2,98 poin atau 0,05 persen ke posisi 5.948,38. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG susut 9,26 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.942,10. Akan tetapi, IHSG kembali turun hingga 25,39 poin.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.950,46 dan terendah 5.921,37.

Sebanyak 122 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 52 saham menguat dan 128 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 16.766 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 414,3 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 4,85 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.490.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham aneka industri turun 1,24 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 0,79 persen dan sektor saham pertanian susu 0,78 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan di tengah IHSG melemah antara lain saham ARTA naik 24,5 persen ke posisi Rp 498 per saham, saham IBFN mendaki 24 persen ke posisi Rp 248 per saham dan saham TELE menanjak 15 persen ke posisi Rp 690 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham POSA turun 6,53 persen ke posisi Rp 372 per saham, saham SMRU merosot 5,69 persen ke posisi Rp 116 per saham, dan saham MAPA tergelincir 3,85 persen ke posisi Rp 5.000 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,46 persen, indeks saham Jepang Nikkei mengaut 0,37 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,32 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,37 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,14 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,03 persen.

 


Prediksi Analis

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan tergelincir pada perdagangan saham hari ini.

Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan memaparkan, IHSG kemungkinan terkoreksi merespons aksi demonstrasi 22 Mei pada hari ini. Selain itu, sentimen global juga masih bayangi laju gerak IHSG di bursa saham.

"Investor melihat adanya risiko politik dari dalam negeri. Karenanya, IHSG saya prediksi melemah dengan kisaran support 5.918 dan resistance 5.989," terangnya di Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.

Dia menambahkan, indeks yang dibayang-bayangi faktor global membuat IHSG hanya mampu sekadar menguat bergerak terbatas. IHSG pun kembali menguat dua hari terakhir merespon pelemahan sepekan terakhir yang telah memasuki level oversold.

Sementara itu, meski adanya sentimen politik dari dalam negeri, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG masih akan lanjutkan penguatan di rentang 5912-6000.

Adapun pada perdagangan saham hari Rabu ini, dirinya menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Sedangkan Christoper menganjurkan untuk membeli saham PT Medco Energy Tbk (MEDC) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya