Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto yang menyebut TNI-Polri akan berburu massa aksi 22 Mei beredar di media sosial.
Kabar ini dimuat dalam sebuah situs acktuall.blogspot.com dengan judul artikel 'Tanggal 22 mei pendukung 02 Kepung KPU, Wiranto: Biarkan Saja, Untuk Bahan Berburu Menembak TNI-POLRI'.
Advertisement
Berikut narasinya:
AKTUALIZER- Menko Polhukam Wiranto pada Kamis (16/5/2019) membuka sekaligus memberikan pengarahan dalam acara Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2019 di Grand Paragon Hotel, Jakarta Barat.
Dalam arahannya Wiranto menyampaikan Rakor ini digelar untuk menghindari terjadinya konflik nasional setelah Pemilu 2019.
Terlebih jelang 22 Mei 2019 saat rekapitulasi Pemilu 2019, banyak isu soal people power.
"Ini semua membuat masyarakat cemas oleh karena itu rapat hari ini merupakan satu sinergitas dari pusat dan daerah, dari semua kementerian dan lembaga termasuk yang ada dibawahnya kepolisian, TNI hingga pemerintah daerah. Ini mensinergikan hal-hal negatif yang mungkin terjadi yang berujung pada konflik sosial, " ujar Wiranto.
Wiranto menuturkan pihaknya jika ada yang memang nekat ingin berangkat people power maka TNI POLRI tidak segan segan untuk menembak menggunakan gas air mata, ya hitung hitung untuk bahan latihan TNI POLRI .
Namun sementara ini masih menyisakan masalah dalam hal perhitungan masih ada pihak-pihak yang tidak mengakui perhitungan.
Gambar tangkapan layar artikel ini kemudian viral di facebook. Misalnya saja seperti yang diunggah oleh akun Eil-Syahabb Khan. Akun tersebut juga menambahkan sebuah narasi.
"Wahai para peNguasa negara,,Semurah itu kah Nyawa rakyat di Mata Kalian, sehiNgga di jadikan Latihan mNembak TNI-POLRI#Jannah Untuk mu wahai para Mujahid/ah," tulis akun facebook Eil-Syahabb Khan.
Konten yang diunggah akun facebook Eil-Syahabb Khan telah 21.656 kali dibagikan dan mendapat 550 komentar warganet.
Penelusuran Fakta
Dari penelusuran, kabar tentang Wiranto yang menyebut TNI-Polri akan memburu massa aksi 22 Mei ternyata tidak benar. Pernyataan Wiranto yang dimuat dalam situ acktuall.blogspot.com diplintir dari konteks sesungguhnya.
Artikel tersebut mengambil konten milik situs tribunnews.com judul 'Wiranto: Jelang 22 Mei Tidak Perlu Takut, Silakan Jalani Kehidupan Seperti Biasa'. Situs acktuall.blogspot.com mengubah bagian pernyataan Wiranto.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto pada Kamis (16/5/2019) membuka sekaligus memberikan pengarahan dalam acara Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2019 di Grand Paragon Hotel, Jakarta Barat.
Dalam arahannya Wiranto menyampaikan Rakor ini digelar untuk menghindari terjadinya konflik nasional setelah Pemilu 2019.
Terlebih jelang 22 Mei 2019 saat rekapitulasi Pemilu 2019, banyak isu soal people power.
"Ini semua membuat masyarakat cemas oleh karena itu rapat hari ini merupakan satu sinergitas dari pusat dan daerah, dari semua kementerian dan lembaga termasuk yang ada dibawahnya kepolisian, TNI hingga pemerintah daerah. Ini mensinergikan hal-hal negatif yang mungkin terjadi yang berujung pada konflik sosial," ujar Wiranto.
Wiranto menuturkan pihaknya mengapresiasi pemilu sudah selesai dan mendapat apresiasi dari 39 negara.
Namun sementara ini masih menyisakan masalah dalam hal perhitungan masih ada pihak-pihak yang tidak mengakui perhitungan.
Bahkan ada yang tidak mengakui hasil yang kemungkinan akan diumumkan oleh KPU.
Termasuk ada juga indikasi tidak mau melaporkan kepada lembaga yang sudah ditunjuk misalnya perselisihan angka jumlah hasil ke MK tapi melaksanakan dengan tanda kutip "people power".
"Polisi dan TNI kan sudah menunjukkan suatu etikat yang sangat luar biasa, mereka bersatu padu melakukan pengamanan secara maksimal. Sehingga masyarakat tidak perlu takut, khawatir, tenang-tenang saja, jalani kehidupan seperti biasa," ungkap Wiranto.
Dia juga mengajak seluruh pimpinan nasional hingga daerah agar bersama-sama merawat persatuan dan kesatuan bangsa supaya tidak terjadi konflik sosial. Terakhir dia juga meminta semua pihak dapat menerima hasil pemilu dengan legowo.
"Artinya ya mengakui itu kalau ada masalah-masalah salurkan ke hukum ke lembaga hukum yang sudah disiapkan ada MK, DKPP, ada Bawaslu, ada Gakumdu," tambahnya.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang Wiranto yang menyebut TNI-Polri akan memburu massa aksi 22 Mei ternyata tidak benar alias hoaks.
Pernyataan Wiranto sengaja diplintir dan jauh dari fakta yang sebenarnya. Sementara situs acktuall.blogspot.com adalah situs yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement