Massa Rusuh di Aksi 22 Mei, Pedagang Tanah Abang Rugi Puluhan Miliar Rupiah

Kondisi di Pasar Tanah Abang sudah aman terkendali. Namun, pengelola memutuskan untuk menutup operasional pasar tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2019, 13:11 WIB
Petugas kepolisian menembakan gas air mata ke arah massa aksi saat terjadi bentrokan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Lantaran menolak bubar, aparat berkali-kali menembakan gas air mata ke arah massa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Pasar Tanah Abang menjadi salah satu lokasi terjadinya kerusuhan massa aksi 22 Mei dengan aparat keamanan. Imbasnya, kegiatan ekonomi di lokasi tersebut menjadi lumpuh.

Promotion Manager Pusat Perbelanjaan Tanah Abang Hery Supriyatna menyebutkan, Pasar Tanah Abang saat ini kondisinya sudah aman terkendali. "Kawasan Tanah Abang aman terkendali," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (22/5/2019).

Kendati demikian, dia mengungkapkan hari ini pasar Tanah Abang terpaksa ditutup. Tidak ada aktivitas jual beli di sana. Meskipun tidak ada kerusakan sama sekali, ia memperkirakan kerugian akibat penutupan tersebut mencapai miliaran rupiah.

Adapun potensi kerugian adalah tidak adanya pemasukan uang dari hasil penjualan para pedagang. "Kalau tutup berarti pedagang tidak ada omzet hari ini," keluhnya.

Dia mengungkapkan, untuk Blok A, B, F dan lain-lain dengan estimasi ada 20.000 kios dengan rata-rata pendapatan terendah Rp 2 - 3 juta per hari, maka minimal potensi kerugian mencapai Rp 40 hingga Rp 60 miliar.

"Estimasi saja kalau kawasan Tanah Abang (Blok A, B, F,dll) ada 20 ribu kios, jika rata-rata per hari omzet mereka Rp 2-3 juta per kios, bisa dihitung berapa kerugian yang ada," tutupnya.

Sedangkan PD Pasar Jaya memperkirakan tak ada kerusakan di Pasar Tanah Abang akibat kericuhan yang terjadi dini hari di sekitar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kericuhan itu buntut dari massa pendemo di Bawaslu yang memaksa bergerak ke Jalan Wahid Hasyim.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sarinah Kehilangan Pendapatan hingga Miliaran Rupiah Akibat Aksi 22 Mei

Warga berjalan di depan Gedung Sarinah yang tengah dilalap api, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Lantai 14 gedung itu menjadi sasaran si jago merah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Sarinah (Persero) menutuskan untuk menutup operasional pusat perbelanjaan pada 22 Mei ini. Gedung Sarinah berlokasi tepat di seberang Gedung Bawaslu di Jalan Thamrin, Jakarta yang menjadi titik kumpul massa aksi 22 Mei.

Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengungkapkan, manajemen memutuskan untuk menutup operasional pusat perbelanjaan Sarinah pada hari ini.

"Kami manajemen Sarinah memutuskan hari ini tanggal 22 Mei 2019 department store Sarinah tidak beroperasi atau tutup," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (22/5/2019). 

Meski hanya tutup satu hari, pusat perbelanjaan tersebut menderita kerugian yang tidak sedikit. Dia mengungkapkan, untuk hari biasa pendapatan harian rata-rata sekitar Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. Sementara untuk bulan Ramadan seperti saat ini, pendapatan bisa mencapai dua kali lipatnya, yakni Rp 1 miliar.

"Pendapatan rata-rata harian di Sarinah Thamrin adalah sekitar Rp 400-500 juta, bahkan kalau di bulan Ramadan omzet kami naik 2 kali lipat. Mungkin itu potensi kerugian kami," ungkapnya.

Dia berharap situasi bisa segera kondusif agar perusahaan serta tenant-tenant di dalamnya dapat beroperasi kembali. "Semoga situasi keamanan di sekitar Sarinah dapat segera normal kembali seperti sediakala," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya