Liputan6.com, Jakarta - Salah satu merek otomotif asal Cina, Wuling sudah 20 bulan atau lebih dari 1,5 tahun berjualan di Indonesia. Dilihat dari penjualan mobil barunya, pabrikan Negeri Tirai Bambu ini sudah melepas sekitar 27 ribuan unit, dari berbagai segmen dan tipe.
Namun, jika dilihat dari keberadaan mobil bekasnya (mobkas) banyak pedagang yang masih enggan menjual Wuling, dengan berbagai alasan.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Brand Manager Wuling Motors, Dian Asmahani, menampik para pedagang tidak ingin menjual mobkas Wuling. Pasalnya, di beberapa sentra penjualan mobkas, tetap ada yang menjual Wuling.
"Saya tidak tahu yang bicara itu yang mana, tapi di sentra mobil bekas atau situs jual online, kami lihat ada yang jual dan harga jual kembalinya menurut kami masih bagus," jelas Dian saat berbincang dengan wartawan di sela-sela buka puasa bersama media, Rabu (21/5/2019).
Lanjutnya, untuk menjaga resale value, jika mobil ini permintaannya banyak, dan konsumen percaya terhadap mobil ini, harganya masih akan tetap bagus atau tidak jatuh drastis.
"Kami juga sudah jual 27 ribuan unit, marketnya sudah ada. Kemudian, layanan aftersales kami jaga, agar konsumen percaya dan harga jual kembalinya terjaga," tegasnya.
Fokus Wuling
Saat ini, Wuling memiliki fokus utama peningkatan layanan aftersales, dan pengembangan jaringan. Bahkan targetnya, Wuling bakal membuka dealer sebanyak 120 tahun ini.
"Buat beberapa konsumen resale value ini penting. Kalau kami lihat dari situs online, resale value kami untuk ukuran merek baru tidak jatuh. Tapi, angkanya aku lupa," pungkasnya.
Advertisement