Kapolri: Pelaku Kerusuhan 22 Mei Dini Hari Mengaku Ada yang Membayar

Kerusuhan terjadi pada 22 Mei dini hari di sejumlah wilayah Jakarta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Mei 2019, 14:06 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menghadiri Apel Kesiapan Natal, Tahun Baru 2019 serta menjelang Pemilu legislasi dan Presiden 2019 di lapangan silang Monas, Jakarta, Jumat (30/11). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan terjadi pada 22 Mei dini hari di sejumlah wilayah Jakarta. Dari sejumlah pelaku yang ditangkap dalam aksi rusuh tersebut, polisi menemukan uang sejumlah Rp 6 juta.

"Sebagian dibubarkan, sebagian diamankan. Dari yang diamankan, ditemukan di mereka amplop berisi uang totalnya lebih kurang Rp 6 juta," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Menurut Tito, para pelaku mengakui ada pihak yang membayarnya untuk melakukan kerusuhan.

"Mereka mengaku ada yang membayar. Sebagian dari pelaku yang anarkis ini memiliki tato," kata Tito.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ambulans Parpol

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan, pihaknya menemukan sebuah mobil ambulans dengan logo partai politik yang disiapkan untuk memobilisasi massa aksi 22 Mei 2019.

Mirisnya, polisi justru menemukan batu-batu di dalam mobil tersebut yang diduga disiapkan untuk massa aksi. Ambulans tersebut ditemukan saat kerusuhan di Asrama Brimob, Tanah Abang, Jakarta Pusat dini hari tadi.

"Ada bukti-bukti ada satu ambulans, saya nggak sebut ambulans itu ada lambang partainya, itu penuh batu dan alat-alat," ujar Iqbal.

Selain batu, polisi juga menemukan sejumlah uang dan amplop dalam ambulans tersebut. Polisi menduga, uang tersebut disiapkan untuk massa aksi bayaran. 

"Saat ini Polda Metro Jaya sedang mendalami hal tersebut," kata Iqbal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya