Liputan6.com, Jakarta Grand Indonesia dan Plaza Indonesia memutuskan untuk menutup operasional mal lebih cepat dari biasa. Hal ini sebagai langkah antisipasi dari tidak kondusifnya situasi di ibu kota.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesi(APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan Grand Indonesia memutuskan untuk tutup operasionalnya pada pukul 15.00 WIB. Sementara untuk Plaza Indonesia tutup lebih awal yaitu pukul 14.00 WIB.
"Grand Indonesia tutup lebih cepat, jam 15.00 WIB. Dan Plaza Indonesia jam 14.00 WIB," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ellen menjelaskan, keputusan untuk menutup operasional mal lebih awal guna memberikan kesempatan kepada karyawan di mal untuk pulang lebih cepat. Hal ini mengingat situasi di ibu kota yang belum bisa diprediksi.
"Untuk memberikan kesempatan para karyawan bisa akses pulang ke rumah. Karena lokasi (mal) yang dekat (dengan titik aksi) dan agar karyawan masih bisa akses pulang," kata dia.
Menurut Ellen, hingga saat ini baru dua mal tersebut yang memutuskan untuk tutup lebih cepat. Dia berharap kondisi di ibu kota tetap terkendali agar mal bisa buka secara normal.
"Belum ada lagi (mal yang tutup lebih awal). Hanya itu saja. Ini kita semua terus pantau. Sampai saat ini sih begitu ya," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Operasional Mal di Jakarta Berjalan Normal
Operasional pusat perbelanja dan mal di Jakarta dipastikan tetap berjalan normal. Meski hari ini akan ada aksi unjuk rasa 22 Mei di sejumlah titik di ibu kota.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat mengatakan, pada hari ini pusat perbelanjaan dan mal akan buka seperti biasa. Pengelola mal juga akan memberikan layanan secara maksimal kepada masyarakat yang berkunjung.
"(Operasional) Tetap normal. Mal di DKI tetap buka seperti biasanya. Operasional tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi aksi 22 Mei, pengelola pusat perbelanjaan dan mal di ibu kota telah menyiapkan tambahan pengamanan. Ini guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung mal.
"Semua mal sudah memiliki pengamanan internal dan juga menambah pengamanan," kata dia.
Selain dari pengamanan dari internal, lanjut Ellen, pengelola mal juga meminta bantuan pihak berwenang seperti Polri dan TNI guna memperketat keamanan dan sebagai langkah antisipasi kejadian yang tak diinginkan.
"Pengamanan kita serahkan kepada pihak TNI. Untuk malnya sendiri memang semua tetap antisipasi dan waspada," tandas dia.
Advertisement
Pemerintah Sudah Prediksi Tanggal 22 Mei Aksi Massa Meningkat
Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan pemerintah sebelumnya sudah memprediksi kalau aksi massa akan meningkat pada 22 Mei, di mana rencana awal Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mengumumkan hasil rekapitulasi.
Kubu Prabowo Subianto merasa dicurangi dan tidak terima dengan kekalahan hasil rekapitulasi KPU. Bahkan kubu Prabowo dari awal sudah berniat mengerahkan massa pada tanggal 22.
Diketahui, dari dini hari tadi hingga pukul 10.30 WIB, terjadi sejumlah kerusuhan di sekitar Bawaslu dan Tanah Abang.
"Kita sudah prediksi meningkat eskalasi. Aparat kita sudah siap," kata Moeldoko di kantornya, Rabu (22/5).
Moeldoko melanjutkan, rencana massa untuk menyerang kepolisian dan anggota kepolisian sudah terbukti.
"Tadi pagi serang Asrama Brimob. Di Gambir sedang berjalan dan mulai terbukti kita sampaikan," katanya.
Mantan Panglima TNI itu menegaskan apa yang dilakukan massa perusuh sudah di luar tuntutan politik. Menurutnya, kubu Prabowo secara hukum akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ini yang dikhawatirkan memang bakal disusupi," tuturnya.
Anies Minta Warga Jakarta Tenang dan Berkegiatan Seperti Biasa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi demonstrasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Dia meminta warga Jakarta tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
"Yang penting warga Jakarta tenang. Berkegiatan seperti biasa dan bagi kita semua terutama ada kegiatan kantor, sekolah, jalan, semuanya seperti normal," kata Anies di kawasan Thamrin, Rabu (22/5/2019).
Dia juga mengaku akan tetap bekerja seperti biasa. "Saya mau ke Rumah Sakit Tarakan dulu ya," kata Anies.
Anies mengatakan, pengamanan ring satu dilakukan oleh polisi dan TNI. Anggota Satpol PP yang dikerahkan Pemprov DKI bertugas membantu tim kesehatan, mengamankan sekitar pasar, dan kantor kantor Pemrov.
"Kalau pengamanan langsung di sini (lokasi demo) tidak."
Dia menegaskan, tidak ada petugas Satpol PP yang berjaga di kawasan demo seperti di Bawaslu, Thamrin.
"Tidak ada. Istilahnya ring tiga. Ring satu kepolisian, kedua TNI, kita di Satpol itu lebih pada membantu tim kesehatan yang bekerja di lapangan," kata dia.
Di Tanah Abang sendiri, kata Anies, ada sekitaran 300 petugas.
Advertisement