Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menanggung biaya perawatan semua korban aksi 22 Mei. Ada pula yang akan ditanggung oleh BPJS.
"Bila memiliki BPJS, ditanggung BPJS. Bila tidak maka Pemprov DKI Jakarta akan menanggung biaya perawatan di RS," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Advertisement
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan hingga pukul 09.00 WIB jumlah korban yang dirawat cukup banyak.
Dia mendapatkan informasi dari Kadinkes DKI Jakarta. Korban dirawat di sejumlah rumah sakit di antaranya RS Tarakan, RS Pelni, RS Budi Kemuliaan, RS Angkatan Laut Mintoharjo, dan RSCM.
"Jadi ada sekitar 200 an orang luka luka per jam 09.00 WIB," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyiapkan 337 tenaga kesehatan yang bakal disebar di 25 titik wilayah di Jakarta pada aksi 22 Mei atau hari pengumuman hasil pemilu 2019.
Kesiapsiagaan ini dilakukan karena kemungkinan di hari itu dikabarkan bakal ada demo di ibukota Indonesia.
Tenaga kesehatan mulai bersiaga dari 21 Mei 2019 malam hingga 22 Mei 2019.
"Nanti tenaga kesehatan bakal dibagi dalam tiga shift. Mulai bertugas pada 21 (Mei 2019) malam," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di kantornya pada Senin (20/5).
"Layanan kesehatan yang diberikan kami fokuskan pada orang yang cedera akibat pengumpulan massa di DKI Jakarta," Widyastuti melanjutkan.
Tenaga kesehatan pada aksi 22 Mei bakal disebar di 25 titik strategis seperti di antaranya di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI), sekitar Istana Merdeka, dan sekitar Monas.