RS Pelni: Data Pukul 12.00 WIB, 1 Korban Kerusuhan 22 Mei Meninggal

Fathema mengatakan, dari 86 korban luka, satu di antaranya meninggal dunia saat sedang perawatan medis.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Mei 2019, 15:35 WIB
Pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah petugas polisi selama bentrokan sebelum terjadi pembakaran bis milik Brimob di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah korban kerusuhan aksi 22 Mei 2019 mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pelni, Jalan Ks Tubun, Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Setidaknya hingga pukul 12.00 WIB, terdapat 86 orang tercatat sebagai pasien di rumah sakit.

Direktur Utama RS Pelni, dr Fathema Djan Rachma mengatakan, pasien yang menjadi korban kerusuhan 22 Mei 2019 yang dirawat, sudah diperbolehkan pulang.

"Iya sebagian yang dirawat sudah pulang, karena kebanyakan yang dirawat mengalami luka ringan," ujar dia.

"Ada juga yang luka sedang," dia menambahkan.

Fathema mengatakan, dari 86 korban luka, satu di antaranya meninggal dunia saat sedang perawatan medis. Saat ini, jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta Timur.

"Itu masih dalam proses kita. Tapi tadi sudah diambil alih kita rujuk ke Kramatjati," ucap dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjawab pernyataan terkait tewasnya enam orang dalam kerusuhan 22 Mei. Menurutnya, ada kelompok yang bermain dengan menjadikan korban dari masyarakat sebagai martir untuk aksi yang lebih besar lagi.

Berdasarkan informasi yang dia terima dari Kedokteran Kepolisian (Dokpol), para korban tersebut ada yang terkena luka tembak dan ada pula yang terkena senjata tumpul.

"Harus di-klir kan, di mana, apa sebabnya. Jangan langsung apriori (berangapan tanpa menyelidiki). Karena kami temukan barang-barang itu (senjata peluru tajam) di luar Polri," kata Tito di Kemenko Polhukam, Rabu (22/5/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya