Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai aksi 22 Mei telah dipenuhi berbagai macam kepentingan. Mulai dari kepentingan politik, keagamaan hingga ekonomi.
"Kita harapkan masyarakat untuk tenang dan karena ini kelihatannya sudah yang ikut serta sudah bermacam-macam dan banyak kepentingan, ada kepentingan politik ada kepentingan keagamaan, dan kepentingan ekonomi," kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Rabu (22/5).
Advertisement
Namun, Pemerintah berharap masyarakat bisa menyelesaikan kerusuhan aksi 22 Mei dengan cara dialog dan prosedur hukum.
"Aparatur pemerintah, negara baik polisi tentara dan aparat lainnya itu selalu berusaha untuk memberikan solusi yang cukup baik," kata JK.
JK juga meminta massa berdemo dengan baik agar tidak merugikan orang banyak. "Karena apabila terjadi maka kota kita, negara kita kalau terjadi kerusuhan bermacam-macam itu semua akan kena akibatnya," lanjut JK.
Seperti diketahui, aksi di depan Bawaslu berlangsung aman, massa pun membubarkan diri pada Selasa (21/5) malam. Namun tiba-tiba datang sekelompok anak muda diduga bayaran melakukan provokasi. Bentrokan pun tak dapat dihindarkan.
Setelah dipecah, ketegangan kembali terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Massa melempari polisi dengan batu, botol dan petasan. Tak berhenti di situ massa lain juga membuat kekacauan di Jalan KS Tubun Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.
Di sana massa menyerang asrama Polri. Sejumlah kendaraan dibakar. Polisi meyakini massa yang buat kericuhan berbeda dengan kelompok yang unjuk rasa di Bawaslu.
Reporter: Intan Umbari Prihatin