Gerakan Rekatkan Kehangatan Ajak Anak Muda Cintai Lingkungan

Gerakan ini mengajak anak muda menanam mangrove untuk mencegah abrasi dan erosi.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 22 Mei 2019, 16:58 WIB
Koyo Salonpas bersama anak-anak muda menanam tunas mangrove melalui 'Rekatkan Kehangatan' di Pesisir Desa Mangunharjo, Semarang (dok. Salon Pas/Fairuz Fildzah)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan memiliki 100 ribu kilometer memiliki ancaman erosi dan abrasi yang terjadi akibat dari rusaknya hutan mangrove yang yang di pantai. Apalagi meningginya air di lautan sangat berbahaya bila tidak ditahan oleh keberadaan mangrove. Tak hanya itu, mangrove pun punya dampak besar terhadap biota laut.

Melalui gerakan 'Rekatkan Kehangatan', PT Hisamitsu Pharma Indonesia melalui produk Koyo Salonpas mengajak anak muda agar mencintai lingkungan dengan menanam mangrove. Sebanyak 24 kampus sudah mensosialisasikan untuk menanam mangrove di pantai demi mencegah abrasi dan erosi.

"Selaras dengan visi, misi, dan filosofinya tersebut, kami menggelar gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ yang bertujuan menyebarluaskan inspirasi positif dan semangat pantang merasa letih di kalangan masyarakat luas. Termasuk kalangan muda untuk bersama-sama melakukan aksi nyata yang kontributif, penuh kepedulian dan persahabatan. Guna ikut mewujudkan kualitas lingkungan dan masyarakat sekitar yang lebih baik,” ujar Kato Hifumi, President Director PT Hisamitsu Pharma Indonesia.

Pakar ilmu kelautan dan mangrove Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dietriech Bengen pun menyambut gerakan 'Rekatkan Kehangatan' ini menjadi aksi yang patut diapresiasi. Perubahan iklim yang berakibat meningginya air laut dapat dicegah dampaknya dengan menanam mangrove.

“Meningginya air laut di banyak daerah telah mengakibatkan erosi dan abrasi. Salah satu faktor pendukung terjadinya abrasi dan erosi di daerah-daerah pesisir adalah rusaknya kawasan-kawasan mangrove. Penanaman kembali mangrove di pesisir tentu saja menjadi salah satu upaya efektif untuk mengantisipasi kemungkinan abrasi, penurunan permukaan tanah, dan rehabilitasi daerah-daerah dekat pantai di Indonesia," ujar Prof Dietriech Bengen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini :


Anak Muda Peduli Lingkungan

Anak-anak muda menanam tunas mangrove melalui gerakan 'Rekatkan Kehangatan' di Pesisir Desa Mangunharjo, Semarang (dok. Salon Pas/Fairuz Fildzah)

Inspirational Brand Ambassador Salonpas, Nadine Chandrawinata pun sangat senang dengan anak muda yang peduli dengan lingkungan. Gerakan ini dinilainya sebagai bentuk anak muda yang punya kepedulian terhadap lingkungan.

“Aksi nyata yangdilakukan oleh anak-anak muda yang terlibat dalam gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ Koyo Salonpas sangat membanggakan. Apa yang telah dilakukan adalah bentuk nyata dari kuatnya komitmen kalanganmuda untuk dalam berkolaborasi penuh persahabatan berbuat kebaikan untuk keberlangsungan lingkungannya," ujar Nadine Chandrawinata.

Sebelumnya, Product Manager PT Hisamitsu Pharma Indonesia, Zulfadli mengatakan bahwa gerakan kepedulian ini sudah diinisiasi sejak tahun 2018. Beragam aktivitas seperti mengajak anak muda untuk bersih-bersih gunung dari sampah serta melakukan aktivitas di area publik lainnya.

“Esensi gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’, Koyo Salonpas® adalah menyebar inspirasi agar makin banyak masyarakat yang tergugah untuk turut melakukan kebaikan untuk lingkungannya, apapun jenis kebaikan yang mereka lakukan," ujar Zulfadli.(Fairuz Fildzah)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya