Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap total 257 perusuh di beberapa titik Aksi 22 Mei, yaitu di depan Bawaslu, Tanah Abang, dan Slipi. Polisi menduga kuat mereka merancang skenario bentrok berdasarkan bukti-bukti yang didapat.
Dugaan ini didapat dari amplop-amplop berisi uang yang ditemukan di masing-masing tersangka. Amplop tersebut sudah tertulis nama masing-masing orang yang terlibat demonstrasi dan bentrokan.
Advertisement
"Ini ada yang menyuruh, men-setting kegiatan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/5/2019).
Polisi juga menemukan uang tunai senilai Rp 5 juta. Uang ini diduga untuk operasional aksi. "Uang yang diamplop untuk perorangan, sementara yang Rp 5 juta untuk operasional," ujar Argo.
Temuan lain adalah, polisi menemukan percakapan para perusuh melalui aplikasi WhatsApp yang berisi pertemuan di Masjid Sunda Kelapa.
"Mereka bertemu beberapa orang di sana dan sekarang sedang dicari," ujar Argo.
Dalam pertemuan tersebut, para perusuh ini sudah merancang aksi menyasar asrama Brimob di Petamburan.
"Sudah ada bukti rekamannya," ujar Argo.
Argo mengatakan, pihaknya kini tengah mencari seseorang yang dinilai mengucurkan uang operasional dan jatah demonstran bayaran tersebut.
"Sekarang masih kita gali, masih kita cari," ujar Argo.