Liputan6.com, Jakarta - Pada awal tahun ini, Samsung mengumumkan kehadiran smartphone terbaru dan pengganti lini Galaxy J, yakni Galaxy A.
Lewat seri Galaxy A, Samsung berusaha membanjiri pasar dengan deretan smartphone yang lebih beragam mulai dari ponsel kelas bawah hingga menengah.
Dari deretan Galaxy A yang sudah diumumkan, Galaxy A10 hadir dengan spesifikasi yang mumpuni-untuk dikelasnya--dan harga paling murah, yakni Rp 1.799.000.
Masuk ke dalam kategori smartphone kelas bawah, Samsung sudah menyematkan chipset Exynos 7884 beserta RAM 2GB dan memori internal 32GB yang dapat diperluas menggunakan microSD.
Baca Juga
Advertisement
Dalam hal kamera, smartphone ini juga dilengkapi dengan kamera utama 13MP dan selfie 5MP. Untuk menyokong performa sehari-hari, Galaxy A10 disertai baterai 3400mAh.
Dengan kemampuan hardware yang ditawarkan Samsung, apakah Galaxy A10 mampu menorehkan sejarah gemilang di pasar smartphone dengan label harga murah?
Tanpa panjang lebar, berikut ini adalah ulasan singkat Galaxy A10 kami dalam penggunaan sehari-hari.
Desain
Bodi Galaxy A10 seluruhnya terbuat dari plastik dengan balutan bahan yang mengkilap. Mengusung desain unibody, kamu tidak akan menemukan bingkai yang biasanya tampak di smartphone kelas bawah Samsung biasanya.
Meski menggunakan bodi belakang plastik, smartphone tidak licin ketika digenggam tangan. Hanya saja, bodi perangkat menjadi "magnet" minyak dari tangan sehingga cepat kotor.
Di bagian belakang, kamu bakal menemukan kamera utama yang dipasangkan dengan flash LED di sudut kiri atas. Sementara, kamu akan menemukan celah kecil untuk pengeras suara.
Sayang, kami tidak terlalu menyukai penempatan speaker di Galaxy A10. Hal ini dikarenakan meredam suara ketika diletakkan di permukaan yang datar atau tertutup tangan.
Di sisi kanan, terdapat tombol volume dan power. Sementara itu di sisi kirinya kamu akan menemukan slot kartu SIM; dua untuk kartu SIM dan kartu microSD untuk meningkatkan penyimpanan ponsel pintar hingga 512GB.
Bagian bawah perangkat kamu bakal menemukan port micro USB untuk pengisian daya baterai atau transfer data, dan audio jack 3,5mm.
Dari segi desain, Samsung berusaha keras menampilkan kesan premium untuk Galaxy A10 yang memang dijual dengan harga ramah dikantong.
Advertisement
Layar
Galaxy A10 hadir dengan layar IPS berukuran 6,2 inci beresolusi 720x1520 piksel dengan konsep Infinity-V.
Dengan aspect ratio 19:9, tampilan layar smartphone terlihat lebih tinggi tetapi tidak terlalu lebar.
Dalam pemakaian, tampilan warna di layar memang terlihat sedikit pudar. Meski begitu, Galaxy A10 dapat membuat layar terlihat terang atau gelap --saat di luar ruangan-- agar dapat mudah melihat tampilan di layar.
Hal itu dapat terwujud berkat fitur adaptive display yang disempatkan Samsung ke Galaxy A10. Walau begitu, kami merasa fitur ini tidak terlalu berfungsi dengan baik.
Performa dan Software
Berbicara tentang performa, Galaxy A10 tidak mengecewakan untuk smartphone di kelasnya. Sejumlah aplikasi yang biasa digunakan untuk keseharian dapat beroperasi dengan mulus.
Performa yang mulus ini dikarenakan keputusan Samsung untuk menggunakan prosesor yang lebih baik dari pada seri Galaxy M10, yakni Exynos 7884.
Akan tetapi tidak semua aplikasi dapat berjalan dengan mulus di Galaxy A10.
Saat digunakan untuk bermain PUBG Mobile pada pengaturan medium, gim ini beberapa kali mengalami lag di sana-sini.
Namun saat menggunakan pengaturan grafis paling rendah, gim dapat berjalan dengan lancar. Sejumlah gim seperti Asphalt 9 yang butuh kemampuan grafis dan prosesor tinggi pun terasa patah-patah.
Pengalaman bernavigasi di Galaxy A10 pun terasa lebih cepat, dan semakin user friendly berkat One UI yang sudah disempurnakan dan ditingkatkan oleh Samsung.
Galaxy A10 menggunakan baterai berkapasitas 3400mAh. Jangan tertipu dengan angka tersebut, karena baterai smartphone cukup awet dalam penggunaan.
Advertisement
Kamera
Hal terakhir yang perlu kita bahas adalah kemampuan kamera Galaxy A10. Tak banyak yang dapat dibahas, smartphone ini hanya memiliki satu kamera utama--penurunan dari M10 yang punya dua kamera.
Meski begitu, kamera Galaxy A10 mampu mengambil foto lebih baik ketimbang Galaxy M10.
Berada di lingkungan dengan cahaya yang baik, kamera Galaxy A10 mampu menangkap detail objek yang bagus. Namun, warna dari objek hasil foto tampak sedikit pudar.
Sementara itu, saat digunakan untuk mengambil foto di waktu malam hari, foto yang dihasilkan kurang tajam, banyak noise. Akan tetapi, foto tersebut tampak cerah.
Sayang, perusahaan asal Korea Selatan itu tidak menyertakan modus potrait di aplikasi kamera.
Saat digunakan untuk mengambil foto selfie, kamera 5MP yang terpasang di depan layar mampu menghasilkan foto yang bagus--dengan lingkungan cahaya yang cukup.
Kesimpulan
Galaxy A10 memiliki paduan desain dan tampilan layaknya smartphone kelas menengah ke atas, tetapi harus mengorbankan performa yang memang bakal menjadi kurang memuaskan bagi beberapa pengguna.
Sayang, Samsung tidak menyertakan varian seri yang menawarkan RAM lebih tinggi atau setara dengan smartphone lain dalam rentang harga tersebut.
Kemampuan kamera yang ditawarkan Samsung masih dalam batas rata-rata, namun kemampuan baterai dan layar yang cukup baik dalam penggunaan sehari-hari. One UI di smartphone juga membuat tampilan di layar lebih simple dan mulus dalam penggunaan.
Seperti smartphone seharga di bawah Rp 2 jutaan, Samsung harus mengorbankan sejumlah fitur tidak disertakan ke dalam Galaxy A10.
(Ysl/Isk)
Advertisement