TNI di 6 Lokasi Ini Bantu Redam Massa Aksi 22 Mei Tanpa Kekerasan, Bikin Salut

Dalam mengurai massa aksi tentu harus mengedepankan dialog daripada pecahnya kekerasan, seperti yang dilakukan personel TNI yang bantu redam aksi 22 Mei ini.

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 23 Mei 2019, 11:30 WIB
Personel TNI berdiskusi dan rekonsiliasi dengan warga untuk mencegah kerusuhan susulan di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aparat keamanan berhasil menghalau massa aksi 22 Mei yang sebelumnya berkumpul di kawasan tersebut. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kerusuhan terjadi di Jakarta setelah massa aksi 22 Mei melakukan unjuk rasa di Gedung Bawaslu. Hingga Rabu (22/5/2019) dini hari, situasi di sekitar Tanah Abang dan Jalan Thamrin semakin memanas akibat kericuhan yang dilakukan sekelompok massa. 

Sebanyak 34 ribu personel gabungan TNI-Polri diterjunkan ke lokasi Aksi 22 Mei sejak Selasa (21/5/2019).

Saat aksi 22 Mei, ada puluhan personel TNI ikut diterjunkan di sejumlah tempat di Jakarta untuk membantu mengamankan aksi. Bahkan para personel TNI ikut membantu meredam situasi agar tidak terjadi kericuhan.

Meski dalam mengamankan dan mengurai massa aksi 22 Mei itu tidak mudah, namun personel TNI ini tetap mengedepankan dialog agar tidak terjadi kekerasan maupun kerusuhan.

Memang tidak mudah, namun terlihat dalam 6 lokasi ini TNI mampu redam massa aksi dengan damai dan tanpa kekerasan. Berikut ulasan 6 lokasi TNI redam massa aksi 22 Mei 2019 yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/5/2019)


Marinir lakukan dialog dengan massa aksi di Slipi

Sejumlah anggota TNI memadamkan api yang membakar dua unit bus polisi di dekat Flyover Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019). Anggota terus berusaha melakukan pendinginan mengunakan APAR agar api tak kembali menyala. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pada Kamis (23/5/2019) dini hari situasi di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, berangsur kondusif dari serangan perusuh.

Disampaikan Komandan Batalion Infanteri 7 Marinir, Letkol (Mar) Kanang Budi Raharjo, bahwa dirinya bersama tokoh agama setempat, melakukan dialog.

Saat itu para perusuh keadaannya masih panas. Mereka masih ingin melakukan serangan terhadap para personel Polri. Dalam keadaan itu pula, menurut Kanang, pihaknya turun dan menghadiri massa.

"Saya tidak melihat ada urgensi yang harus dibela massa. Maka saya ajak mereka berbicara," kata Kanang sebagaimana dikutip Liputan6.com dari Merdeka.com.

"Justru mereka ingin dialog dan cara-cara persuasif didahulukan," ucapnya.

Ketika menyambangi pendemo, Kanang tidak bisa melihat senjata api atau pun di tangan mereka. Sebagian besar bertangan kosong.

Lima menit pertama, obrolan Kanang dengan massa menjadi poin penting lantaran memberikan pandangan soal keamanan dan rasa hal sama sebagai rakyat Indonesia. Selanjutnya mereka berdiskusi dan membubarkan diri.

 


TNI redam massa aksi 22 Mei di Jalan KS Tubun, Petamburan

Personel TNI berdiskusi dan rekonsiliasi dengan warga untuk mencegah kerusuhan susulan di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aparat keamanan berhasil menghalau massa aksi 22 Mei yang sebelumnya berkumpul di kawasan tersebut. (merdeka.com/Imam Buhori)

Personel TNI berusaha meredam massa seusai bentrokan yang terjadi di Jalan KS Tubun, Petamburan, Rabu (22/5/2019) pagi. Sebelumnya terjadi bentrokan di Jalan KS Tubun sejak pagi. Setelah TNI mencoba meredam, akhirnya kondisi mereda, polisi pun memilih mundur ke asrama Brimob.

Para anggota TNI melakukan dialog dengan massa aksi 22 Mei agar tidak lagi melakukan tindakan anarkis. Cara-cara dialog itu didengar oleh massa. Kemudian massa mulai perlahan mundur dari asrama Brimob.


Ajak bernyanyi Indonesia Raya di Jalan Layang Cideng

Polri-TNI Terhibur Atraksi Kembang Api yang Dilempar Massa Aksi 22 Mei (Foto: Ronald Merdeka)

Sejumlah anggota batalyon infanteri TNI AD berhasil mencegah massa yang ingin melakukan aksi anarki di Jalan Cideng Barat Dalam Jakarta. Terlihat dari atas jalan layang Cideng, di Jakarta, Rabu (22/5/2019), sejumlah anggota infanteri TNI AD menghalangi massa yang ingin masuk ke Jalan Cideng Barat Dalam sambil bernegosiasi dengan massa. Terdengar lagu Indonesia Raya dinyanyikan.

Setelah lagu Indonesia Raya selesai berkumandang, negosiasi berhasil menemukan kata sepakat dan massa bersedia mundur.


Membuat Pagar Betis di Depan Polsek Gambir

Personel TNI juga melindungi Markas Polsek Metro Gambir di Jalan Cideng Barat Dalam, Jakarta Pusat. Mereka membuat pagar betis agar massa tak mudah menerobos pembatas.

Sebelumnya massa sempat melemparkan batu ke arah Polsek Gambir. Namun setelah itu, TNI AD berusaha bernegosiasi dengan massa. Akhirnya massa bersedia mundur. Beberapa di antara mereka juga menyalami dan memeluk sejumlah anggota infanteri.


Negosiasi dengan Warga Jatibaru, Tanah Abang

Cara-cara dialog juga dilakukan para anggota TNI saat melakukan pengamanan di Jatibaru, Tanah Abang, Rabu (22/5/2019). Para anggota TNI melakukan dialog dengan massa agar tidak melakukan anarki.

Saat itu anggota Babinsa TNI Serda Riadi sedang berdialog dengan pendemo agar mereka membubarkan diri. "Ayo, tolong sudah ya, sudah cukup. Tolong bantu kami. Ayo sudah, masak mau lempar-lemparan terus," kata Serda Riadi.

Ia juga meminta agar pendemo menjauhi Jalan Jatibaru, karena suasana masih tak kondusif. Para pendemo menuruti ajakan itu. "Terima kasih ya, Pak. Kami percaya sama TNI. Hidup TNI! Hidup TNI!"


Bantu Polri untuk pengamanan di Bawaslu

Sementara di depan gedung Bawaslu Jakarta, para personel TNI turut membantu anggota kepolisian menjaga gedung Bawaslu, Rabu (22/5/2019). Para personel TNI itu terlihat duduk berhadapan dengan massa aksi yang jaraknya 10 meter dan dibatasi kawat berduri.

Di bagian belakang anggota TNI duduk bersila, sementara anggota Polri masih nampak bersiaga. Dengan beberapa kendaraan taktis lapis baja dan water cannon. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya