Imbas Aksi 22 Mei, Plaza Indonesia Tutup hingga Jumat

Plaza Indonesia akan kembali buka pada Sabtu, 25 Mei 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Mei 2019, 12:30 WIB
Kendaraan lapis baja Tentara Nasional Indonesia (TNI) terparkir di pusat perbelanjaan di kawasan glodok, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Penjagaan berkaitan dengan rencana massa yang akan menggelar aksi unjuk rasa pada 22 Mei 2019 usai pengumanan hasil Pemilu KPU. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Plaza Indonesia memutuskan untuk tutup hingga Jumat, 24 Mei 2019. Keputusan ini diambil guna mengantisipasi masih adanya aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak 22 Mei kemarin.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, pertimbangan Plaza Indonesia untuk tutup dan menghentikan sementara operasionalnya lantaran adanya penutupan akses jalan di sekitar mal tersebut.

"Karena akses menuju area tersebut belum dibuka sepenuhnya dan masyarakat juga menahan diri untuk menuju ke Jalan MH Thamrin," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (23/5/2019).

 

Namun demikian, Plaza Indonesia rencananya akan kembali buka pada Sabtu, 25 Mei 2019. Diharapkan pada akhir pekan ini akses jalan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) sudah dibuka dan kembali normal sehingga masyarakat bisa datang ke mal tersebut.

"Plaza Indonesia tutup sampai Jumat dan Sabtu buka kembali," kata dia.

Sementara itu, untuk Grand Indonesia yang berlokasi di samping Plaza Indonesia hari ini tetap buka secara normal. Meski kemarin Grand Indonesia tutup lebih awal yaitu pukul 15.00 WIB.

"Hari ini Grand Indonesia buka," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kondisi Mal Sarinah Usai Kerusuhan Aksi 22 Mei

Tulisan raksasa pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat rusak. (Ika Defianti/Liputan6.com)

Beberapa kerusakan terjadi di pertokoan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019) usai aksi 22 Mei. Beberapa kerusakan terjadi di gedung perbelanjaan modern pertama yang diresmikan tahun 1946 oleh Presiden Soekarno ini.

Dari pantauan di lokasi, beton konblok jalan di areal parkir Sarinah terlihat tercabut, tembok pondasi pertokoan dibobol, pot dipecahkan, bahkan pot permanen dan kamera CCTV sudah tidak pada posisinya.

Seorang petugas keamanan Gedung Sarinah Arnold (bukan nama sebenarnya) mengatakan dirinya tidak mengetahui siapa pelaku perusakan, namun dia menduga itu dilakukan oleh massa aksi 22 Mei.

"Saya tidak tahu itu, posisi saya di belakang tadi, tapi ini tadi kayaknya tadi pas kerusuhan soalnya sebelumnya baik semua kondisinya," kata Arnold.

Sementara Reja (bukan nama sebenarnya) mengatakan kemungkinan berbagai infrastruktur tersebut digunakan sebagai barang-barang untuk keperluan aksi massa yang berakhir rusuh tersebut.

"Tadi pot yang paten aja bisa diangkat dari pondasinya saya juga aneh kuat-kuat mereka," kata Reja seperti dikutip dari Antara.

Gedung pertokoan modern Sarinah, sejak Rabu (22/5/2019) pagi dalam keadaan tertutup dan tidak ada aktivitas.

Diketahui, bentrokan antara pihak kepolisian dengan massa aksi 22 Mei sudah terjadi sejak Rabu (22/5/2019) pukul 20.15 WIB. Bentrokan terjadi setelah pihak kepolisian berupaya membubarkan massa aksi yang masih bertahan di depan gedung Bawaslu.

Kini, Kamis dini hari kondisi di sekitar Bawaslu sudah cukup kondusif, namun massa masih terkonsentrasi di Jalan Agus Salim (Sabang) dan Wahid Hasyim arah Gondang Dia, serta sekitar 150 meter Jalan Wahid Hasyim arah Tanah Abang dari perempatan Sarinah.


Dampak Aksi 22 Mei, Jumlah Pengunjung Mal Turun

Petugas sedang berjaga di pusat perbelanjaan di kawasan glodok, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Penjagaan berkaitan dengan rencana massa yang akan menggelar aksi unjuk rasa pada 22 Mei 2019 usai pengumanan hasil Pemilu KPU. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jumlah kunjungan ke pusat perbelanjaan dan mal di Jakarta mengalami penurunan pada hari ini. Hal tersebut merupakan dampak dari adanya aksi 22 Mei di sejumlah titik ibu kota.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, dari pantauannya hingga saat ini, jumlah kunjungan masyarakat ke ibu kota mengalami penurunan dibandingkan normal.

"Dari pantauan memang ada penurunan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Namun demikian, Ellen belum bisa memastikan seberapa besar penurunan kunjungan mal pada hari ini. Dia berharap kondisi di Jakarta segera pulih sehingga tidak sampai mengganggu kegiatan ekonomi.

"Angkanya (penurunannya) belum kami peroleh," kata dia.

Sementara untuk operasional mal, lanjut dia, hingga saat ini masih berjalan normal. Sebagai contoh, Mal Grand Indonesia yang berlokasi di sekitar Bundaran HI tetap buka seperti biasa.

"Belum ter-update (mal yang tutup). Tetapi Grand Indonesia buka. Itu yang dekat dengan pusat massa. Mereka masih buka," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya