Usai Kerusuhan 22 Mei, Pengamanan di Sejumlah Titik Tetap Diperketat

Meski tidak ada lagi pemberitahuan aksi susulan, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy menduga akan kembali ada aksi anarkistis yang dilakukan sekelompok orang dari luar Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2019, 12:55 WIB
Kendaraan lapis baja Tentara Nasional Indonesia (TNI) terparkir di pusat perbelanjaan di kawasan glodok, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Penjagaan berkaitan dengan rencana massa yang akan menggelar aksi unjuk rasa pada 22 Mei 2019 usai pengumanan hasil Pemilu KPU. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Purnomo mengatakan tidak ada penurunan tingkat pengamanan di sejumlah titik di Jakarta pasca kerusuhan 22 Mei. Hal itu dilakukan guna antisipasi adanya potensi tindakan di luar hukum.

"Masih sama sistem pengamanan kita, seperti yang kemarin baik itu di Bawaslu, kemudian tempat-tempat tertentu yang memiliki potensi kerawanan," ujar Gatot saat melakukan peninjauan pasca aksi di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Selain itu, meski tidak ada lagi pemberitahuan aksi susulan, pihaknya menduga akan kembali ada aksi anarkistis yang dilakukan sekelompok orang dari luar Jakarta.

Menyikapi hal tersebut, Gatot menegaskan pihaknya akan menindak tegas kegiatan tersebut. Selain tanpa adanya pemberitahuan, kata Gatot, aksi tersebut cenderung anarkistis.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Situasi Kondusif

"Ada kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang dengan liar datang ke sini melakukan tindakan-tindakan anarkis. Kita akan lakukan tindakan hukum dengan tegas dan terukur," tandasnya.

Sementara itu, pasca aksi 22 Mei, Gatot mengatakan situasi Jakarta saat ini masih kondusif kendati sejumlah ruas jalan ditutup. Dia mengatakan, sejumlah ruas jalan yang masih ditutup akan kembali dibuka tergantung kondisi yang aman dan dipastikan tidak adanya aksi susulan.

Reporter: Yunita Amalia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya