Mabuk, Pria Ini Tidak Sadar Organ Intimnya Nyaris Putus

Pria ini terkejut ketika dirinya bangun dari mabuk dan mendapati penisnya nyaris terlepas dari tempatnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Mei 2019, 23:00 WIB
Ilustrasi penis (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Tiongkok, sebut saja Tan, terbangun dari tidurnya setelah mabuk di malam sebelumnya. Namun, dia mendapati bahwa penis-nya sudah tidak lagi di tempat yang seharusnya.

Mengutip LAD Bible pada Kamis (23/5/2019), Tan awalnya pergi minum-minum bersama teman-temannya pada 7 Mei lalu. Dia pingsan setelah mengalami mabuk berat dan terbangun pukul 5 pagi.

Pria 44 tahun itu mendapati bahwa tubuhnya berlumuran darah. Ketika dia menunduk, terlihat bahwa penisnya nyaris putus dan hanya tergantung sebagian saja.

Global Times melaporkan bahwa Tan meminta bantuan saudara laki-lakinya. Beberapa rumah sakit menolak mereka karena kasus tersebut tidak bisa mereka perbaiki.

Simak juga video menarik berikut ini:


Tujuh Jam Pemasangan Penis

Ilustrasi Alat Kelamin Pria (iStockphoto)

Keduanya segera pergi ke Xiangya Hospital of Central South University di Changsa. Di situ, Tan akhirnya mendapatkan perawatan dari ahli bedah mikro.

Selama tujuh jam, petugas medis harus melakukan operasi pemasangan penis pria itu. Dengan bersusah payah, mereka berhasil memperbaiki uretra, pembuluh darah, dan jaringan spons pria malang tersebut.

Tan kemudian menghabiskan waktunya selama seminggu di rumah sakit dengan pengawasan ketat.

 


Menolak Lapor Polisi

Ilustrasi Penis (iStockphoto)

Dokter Wu Panfeng mengatakan kepada surat kabar Sanxiang Metro bahwa operasi perbaikan alat kelamin jadi lebih sulit karena penis belum sepenuhnya terputus.

Mengutip New York Post, Panfeng mengatakan biasanya bagian tubuh yang terpotong akan didinginkan agar tetap kering. Kemudian, para dokter akan melakukan operasi pemasangan kebali.

Dokter sendiri masih berharap fungsi seksual Tan juga akan pulih seiring berjalannya waktu. Namun, pria itu masih terguncang dan terkejut.

"Dia menolak untuk berkomunikasi dengan siapapun atau mengungkapkan siapa pelaku aksi ini pada dirinya," kata sebuah laporan resmi. Selain itu, Tan juga menolak ke polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya