5 Pemain yang Bisa Mengembalikan Kejayaan MU di Liga Inggris

Sejak Sir Alex Ferguson pensiun sebagai manajer pada 2013 lalu, Manchester United (MU) belum memenangkan satu trofi Liga Inggris.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 23 Mei 2019, 19:00 WIB
Manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer. (AP Photo/Manu Fernandez)

Liputan6.com, Manchester - Bukan rahasia lagi jika Manchester United (MU) mengalami salah satu periode terburuk di Liga Inggris. Setan Merah mengalami delapan kekalahan dari 12 pertandingan terakhir musim ini.

Tiga kekalahan di antaranya dialami MU dengan memalukan. MU menyerah 0-4 dari Everton dan dibungkam Barcelona 3-0. Di laga terakhir Liga Inggris, MU bahkan dipermalukan Cardiff City yang sudah terdegradasi dengan 0-2.

MU belum memenangkan satu trofi Liga Inggris sejak Sir Alex Ferguson pensiun sebagai manajer pada 2013 lalu. Padahal, MU sudah menghabiskan banyak uang untuk mendatangkan pemain bintang, seperti Paul Pogba, Alexis Sanchez, Angel Di Maria, dan Romelu Lukaku.

Kini, skuat MU membutuhkan perubahan besar. Seperti dikutip dari Sportskeeda, ada 5 pemain bintang yang bisa dipertimbangkan untuk direkrut MU guna mengembalikan kejayaan di Liga Inggris.

 


5. Paulo Dybala

Striker Juventus Paulo Dybala. (AFP/Marco Bertorello)

Paulo Dybala dikabarkan ingin meninggalkan Juventus pada musim panas 2019. Saudara dan agen Dybala, Gustavo Dybala, menyebut pemain asal Argentina itu tidak bahagia di Turin.

Tapi, kepergian Massimiliano Allegri pada akhir musim bisa mengubah pendirian Dybala tentang masa depannya di Juventus. Meski demikian, MU masih berpeluang merekrut mantan bintang Palermo itu.

Performa Dybala menurun setelah kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus pada musim panas 2018. Dia hanya mencetak 5 gol di Liga Italia 2018-19, jauh lebih rendah dari 22 gol pada musim sebelumnya.

Meski demikian, semua orang tahu tentang bakat luar biasa Dybala. Dia merupakan pemain langka dengan kemampuan untuk meniru sukses Lionel Messi.

Kemampuan bermainnya yang luar biasa juga akan sangat membantu penyerang MU. Sementara itu, hubungannya yang sangat baik dengan Paul Pogba juga bisa menguntungkan skuat MU. Dybala bahkan dapat memberikan ruang yang cukup untuk sayap MU, seperti Anthony Martial.

Dybala telah mendominasi liga domestik Italia selama bertahun-tahun bersama Juventus dan mentalitas kemenangannya dapat banyak membantu MU untuk memenangkan gelar Liga Inggris.


4. Aaron Wan-Bissaka

2. Aaron Wan-Bissaka – Pemain masa depan Crystal Palace yang tampil luar biasa musim ini. Masih berumur 21 tahun namun sudah tampil 25 kali untuk Palace musim ini. (AFP/Ben Stansall)

Aaron Wan-Bissaka menjadi tembok kokoh di lini pertahanan Crystal Palace. Pemain timnas Inggris U-21 itu mencatat rata-rata 3,7 tekel, 2,4 intercept, dan 3,7 clearance - rata-rata statistik pertahanan terbaik di antara fullback di liga-liga top Eropa.

Wan-Bissaka juga sangat baik di udara dan sudah memenangkan 1,2 duel udara per pertandingan, berkat perawakannya yang relatif tinggi. Terlepas dari kecakapan dalam bertahan, dia juga dapat berkontribusi secara signifikan saat menyerang lantaran memiliki kemampuan menggiring bola yang luar biasa dan telah menciptakan 3 assist musim ini.

Bukan rahasia lagi jika pertahanan Manchester United (MU) telah menjadi salah satu yang terburuk di Liga Inggris musim ini. MU bahkan kebobolan lebih banyak gol dari Palace.

Dengan kemampuan bertahannya yang luar biasa, Wan-Bissaka dapat menambal lini pertahanan MU. Dia bisa membantu kiper David De Gea yang tampil buruk dan juga penyerang MU dalam menyerang.

 


3. Matthijs de Ligt

Matthijs de Ligt terus menunjukkan kematangan bermain bersama Ajax Amsterdam dan Barcelona harus bayar mahal untuk merekrutnyam(EMMANUEL DUNAND / AFP)

Fans sudah melihat bagaimana investasi besar Liverpool untuk Virgil van Dijk menghasilkan transformasi klub menjadi salah satu tim terbaik di Eropa. Sekarang, Manchester United dapat melakukan hal yang sama dengan mengamankan layanan dari Matthijs de Ligt.

Bintang muda Belanda telah menjalani karier yang sukses dengan Ajax, meski tersingkir di semifinal Liga Champions. Seorang bek yang kuat secara fisik yang unggul di duel darat dan udara, de Ligt membimbing Ajax ke semifinal Liga Champions dengan keterampilan kepemimpinannya sempurna dan kemampuan sepak bola yang cemerlang.

Terlepas dari kekuatan pertahanannya mengesankan dan kebugaran yang luar biasa, pemain berusia 19 tahun ini juga memiliki pengalaman cukup sebagai kapten. Dia bisa membantu MU untuk mengatur empat bek tim sambil memberikan perlindungan yang sangat dibutuhkan di jantung pertahanan.

Ia mampu menggantikan bek-bek tinggi MU seperti Phil Jones dan Chris Smalling. Banyak laporan menyatakan bahwa De Ligt hampir bergabung dengan Barcelona, ​​tetapi sejauh ini belum ada kepastian. Dengan demikian, MU masih memiliki peluang untuk memboyong bek sensasional itu ke Old Trafford.


2. Jadon Sancho

5. Jadon Sancho (Borussia Dortmund) - 11 gol dan 13 assist (AFP/Thomas Kienzle)

Reputasi Jadon Sancho terus meningkat sejak meninggalkan Manchester City dan bergabung ke Borussia Dortmund pada 2017 lalu. Dia telah berubah menjadi salah satu talenta paling dicari di dunia di bawah asuhan Lucien Favre dan nilainya meroket hingga lebih dari 100 juta euro.

Sancho mencetak 11 gol dan memiliki jumlah assist terbanyak di Bundesliga pada usia 19 tahun. Banyak laporan telah lama mengaitkan Manchester United (MU) dengan bintang muda Inggris itu saat Solskjaer telah berjuang untuk menemukan pemain sayap yang andal sepanjang musim.

Solskjaer telah mencoba beberapa pemain seperti Jese Lingard, Anthony Martial, Juan Mata, dan Alexis Sanchez dengan hasil minimum. Namun, Sancho bisa dibilang jauh lebih baik daripada sayap MU.

Anthony Martial dan Marcus Rashford adalah pemain ofensif yang lebih suka mencetak gol daripada menciptakan assist. Hal ini berbeda dengan Sancho. Karena itu, dia bisa menjadi dorongan besar bagi produktivitas MU.

 


1. Thiago Alcantara

Gelandang Bayern Munchen Thiago Alcantara. (AP/Miguel Morenatti)

Thiago Alcantara memiliki karier yang jauh lebih baik sejak Pep Guardiola membawanya ke Bayern Munchen pada 2013 silam. Meski berasal dari akademi La Masia, Thiago tidak dapat tempat di tim senior Barcelona. Dia hanya bermain 15 kali sepanjang musim 2012-13.

Bersama Munchen, Thiago mendapatkan kembali penampilan terbaiknya. Seorang gelandang tangkas yang bisa melakukan hampir segalanya mulai dari bertahan hingga menyerang, ia memiliki semua yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah lini tengah Manchester United (MU).

MU telah kehilangan Ander Herrera pada akhir musim ini. Di sisi lain, Paul Pogba telah berjuang dengan konsistensi sementara performa Nemanja Matic telah menurun. Dengan demikian, Thiago akan menjadi tambahan yang bagus untuk MU.

Dia adalah pemain serba bisa yang dapat mengatur tempo permainan, memainkan umpan-umpan terobosan, dan secara efisien dalam penguasaan bola. Meski belum dikaitkan dengan MU, Thiago bisa menjadi pilihan bagus untuk dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan lini tengah mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya