Penampakan ambulans Partai Gerindra yang diamankan polisi terparkir di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Ambulans milik Partai Gerindra Tasikmalaya berpelat nomor B 9686 PCF tersebut diamankan polisi karena diduga mengangkut batu dalam Aksi 22 Mei. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Seorang pria menunjuk ambulans Partai Gerindra yang terparkir di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Ambulans milik Partai Gerindra Tasikmalaya berpelat nomor B 9686 PCF tersebut diamankan polisi karena diduga mengangkut batu dalam Aksi 22 Mei. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Ambulans Partai Gerindra yang diamankan polisi terparkir di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Ambulans milik Partai Gerindra Tasikmalaya berpelat nomor B 9686 PCF tersebut diamankan polisi karena diduga mengangkut batu dalam Aksi 22 Mei. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Penampakan ambulans Partai Gerindra yang diamankan polisi terparkir di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Ambulans milik Partai Gerindra Tasikmalaya berpelat nomor B 9686 PCF tersebut diamankan polisi karena diduga mengangkut batu dalam Aksi 22 Mei. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Ambulans Partai Gerindra yang diamankan polisi dipasangi garis polisi di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Ambulans milik Partai Gerindra Tasikmalaya berpelat nomor B 9686 PCF tersebut diamankan polisi karena diduga mengangkut batu dalam Aksi 22 Mei. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Ambulans Partai Gerindra yang diamankan polisi dipasangi garis polisi di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Ambulans milik Partai Gerindra Tasikmalaya berpelat nomor B 9686 PCF tersebut diamankan polisi karena diduga mengangkut batu dalam Aksi 22 Mei. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)