Ini Plus dan Minus Investasi Obligasi yang Harus Kamu Ketahui!

Berikut kelebihan dan kekurangan investasi obligasi yang harus kamu ketahui

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 23 Mei 2019, 19:00 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Jika diurutkan, cukup banyak jenis investasi yang ada di Indonesia. Mulai dari investasi saham, deposito, sampai dengan obligasi.

Investasi obligasi sendiri cukup menarik minat para milenial maupun masyarakat secara umum. Buktinya, ORI atau Obligasi Ritel Indonesia selalu menjadi target investasi. Bahkan sudah 15 kali obligasi negara terjual di tahun 2018.

Yuk, Lebih Dekat dengan Investasi Obligasi

Sederhananya, obligasi merupakan surat utang berjangka yang diterbitkan oleh perusahaan maupun negara dalam jangka waktu 1 hingga 10 tahun. Obligasi yang terbit sudah termasuk rincian nama pembeli atau pemilih, kupon, besaran pinjaman, sampai dengan tanggal jatuh tempo. Lengkap, sebab diterbitkan oleh badan usaha atau lembaga yang sudah terverifikasi.

Sebagaimana perusahaan besar, pihak negara juga perlu sumber dana untuk merealisasikan program demi program. Ada kalanya begitu. Misalnya, untuk membangun beragam infrastruktur maupun untuk ekspansi bisnis. Alhasil, mereka pun menerbitkan surat utang berjangka agar bisa membiayai program yang tengah berjalan tersebut.

Bagaimana dengan kepemilikan terhadap obligasi tersebut? Berdasarkan aturan resminya, obligasi hanya boleh dimiliki oleh WNI. Namun, ada pula yang boleh dimiliki siapa pun tanpa memandang asal negerinya. Kamu juga bisa mendapatkan obligasi lewat pasar sekunder ataupun perdana. Misalnya lewat bursa efek serta mitra yang sudah ditunjuk.


Apa Sih Plus Minus Investasi Obligasi?

(Foto: Liputan6.com)

Dilansir dari Swara Tunaiku, selama kepemilikan obligasi ada padamu, maka ada kupon khusus untukmu agar bisa mendapatkan return dari investasi. Tentu return tersebut berlaku secara berkala sesuai dengan aturan yang disepakati. Biasanya sih kupon diberikan setiap bulannya. Ada pula yang diberikan setiap 3 sampai dengan 6 bulan sekali.

Bentuk kupon sendiri bisa kupon tetap ataupun kupon mengambang. Keuntungan lainnya, kamu akan mendapatkan capital gain jika terjadi kenaikan harga beberapa puluh persen dari harga awal. Total keuntungan investasi obligasi bahkan lebih besar dari bunga deposito, lo. Terutama karena obligasi bisa kamu jadikan sebagai agunan sewaktu pinjam uang.


Apa Saja Jenis Obligasi yang Ada?

Ilustrasi obligasi

Sebelum berinvestasi obligasi, tentu harus tahu lebih dulu kan apa saja jenisnya biar tidak salah pilih. Pertama, ada obligasi perusahaan. Jenis obligasi ini diterbitkan oleh perusahaan swasta maupun BUMN. Untuk obligasi negara, tentu dikeluarkan oleh pihak negara. Misalnya ORI atau Obligasi Negara Ritel. Sedangkan obligasi daerah dikeluarkan oleh Pemda.

Lebih bagus obligasi negara atau obligasi daerah? Tergantung. Jika cash-flow perusahaan milik negara yang bersangkutan baik, potensi return dalam jumlah besar juga cukup tinggi. Begitu pula dengan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta. Pilihan murni berada dalam genggaman tanganmu. Hanya saja, perlu pertimbangan yang matang dulu.

Setelah mencermati uraian di atas, apakah masih berkeinginan kuat untuk berinvestasi obligasi? Mudah-mudahan, masih, ya. Soalnya sudah cukup banyak yang menikmati return dalam jumlah besar. Setiap perusahaan yang menerbitkan obligasi juga sudah tervalidasi dengan baik oleh pihak pemerintah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya