Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, perusahaan startup semakin tak terpisahkan dari beragam kebutuhan manusia. Ada saja perusahaan startup baru yang bermunculan.
Beberapa bahkan sudah mencapai derajat unicorn dan mendapat pendanaan dari sejumlah investor. Kiprah mereka juga mendapat sambutan yang baik dari pemerintah sebagai regulator dari setiap bisnis di Tanah Air. Contohnya saja startup Tunaiku, Bukalapak, Shopee, Tokopedia, dan lain-lain.
Baca Juga
Advertisement
Setelah menjadi konsumen selama bertahun-tahun, apakah kamu terpikir untuk menjadi pemilik sebuah startup? Memulainya itu cukup mudah. Namun, untuk tetap eksis memerlukan pendanaan khusus dari investor.
Berikut tips agar perusahaanmu mudah dilirik investor, sebagaimana dilansir dari Swara Tunaiku.
1. Yakinkan kalau Kamu Sungguh-sungguh
Tanpa adanya kesungguhan yang penuh dengan passion, bisnis startup tidak mungkin bisa jalan dengan baik. Kalau sudah sungguh-sungguh, pasti sebisa mungkin memelihara integritasmu di hadapan investor dan konsumen. Itulah salah satu syarat untuk mendapatkan perhatian penuh dari para investor. Prosesnya sendiri memerlukan waktu bertahun-tahun.
2. Buktikan kalau Tim Kamu Kompak
Sebuah startup yang langgeng hingga sekarang tentu mengindikasikan punya tim kuat di belakang layar. Mulai dari programmer, business development, bagian promosi, dan sebagainya.
Dalam menjalaninya, penuh dengan strategi untuk memutar uang agar tidak kolaps di tengah jalan. Kesannya enak di luar, tapi sebetulnya rumit di dalamnya.
Untuk membentuk tim yang kompak, perlu amatan yang luas dan kekuatan leadership. Misalnya dengan menggaji tim sesuai dengan tingkat kesulitan masing-masing.
Di Jakarta, gaji minimum seorang programmer seharusnya berkisar Rp7 juta sampai Rp8 juta. Berbeda dengan yang ada di Jogja karena ketentuan UMR di kawasan setempat.
3. Tunjukkan bahwa Bisnismu Selalu Mengikuti Tren
Dengan mengikuti tren, maka pihak investor menangkap adanya mobilitas yang tinggi pada perusahaanmu. Bukan hanya tren yang ada di Indonesia, tetapi secara global.
Maklum, startup kan jangkauannya sangat luas. Tidak seperti saat kamu mendirikan warung makan yang hanya dijangkau oleh orang-orang sekitar. Lainnya yang hanya kebetulan mampir.
Dengan mengikuti tren, maka startup buatanmu jadi lebih dinamis. Soalnya kebutuhan masyarakat juga beragam dari generasi ke generasi.
Kalau tidak mengikuti perkembangan secara global, nantinya bisa tertinggal oleh industri sebelah. Kan, sayang jika investor justru tertarik oleh bisnis startup milik tetangga. Sedangkan kamu juga perlu suntikan dana, kan?
Advertisement
4. Riset Sebanyak Mungkin terkait Kebutuhan Masyarakat
Riset yang paling ampuh adalah dengan terjun ke lapangan langsung. Hal ini dipraktikkan betul oleh seorang Nadiem Makariem sebelum meluncurkan Go-Jek.
Ia mencermati, bahwa ojek-ojek di pangkalan belum memiliki identitas khusus. Maka, muncullah ide untuk mengakomodasi para ojek di seluruh Indonesia dalam suatu wadah bernama Go-Jek.
Alhasil, masyarakat sekarang tidak lagi perlu capai mencari ojek. Namun, bisa langsung pesan via aplikasi. Bila kamu tengah merintis, tidak ada salahnya untuk melakukan riset di kalangan keluarga, teman, atau rekan kerja. Dari masalah demi masalah yang timbul, upayakan pemecahannya lewat startup buatanmu.
5. Terangkan Kelebihan dan Kekurangan Industrimu
Sebelum kamu mulai bikin startup, tentu sudah ada yang mendahuluimu. Biar dilirik oleh investor, startup buatanmu mesti mengungguli para kompetitor yang ada.
Perlu diketahui, bahwa setiap bisnis itu tidak ada yang sempurna. Selalu ada kekurangan dan kelebihan. Jujur saja ketika ditanya macam-macam oleh investor. Kemudian yakinkan mereka.
Itulah beberapa tips untuk mendatangkan investor agar perusahaan rintisanmu tetap eksis. Kuncinya adalah inovasi demi inovasi. Siapa yang gagal menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, maka bisnis startup akan cenderung stagnan.
Sudahkah dirimu menerapkan paling tidak satu dari tips di atas?