Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Polres Metro Jakarta Barat menangkap 183 pelaku kerusuhan pasca Komisi Pemilihan Umum (Pemilu) menetapkan hasil rekapitulasi Pilpres 2019 pada saat 22 Mei 2019. Mereka berasal dari berbagai daerah.
"Itu dari kelompok Banten 41 orang, Jawa Barat 27 orang, Bekasi 11 orang, Jawa Tengah 13 orang, Sumatera 11 orang, Jakarta Timur 9 orang, Jakarta Selatan 6 orang, Jakarta Utara 3 orang, Jakarta Pusat 7 orang, Jakarta Barat 49 orang dan 6 orang masih berada di RS Polri Kramatjati. Total 183 orang yang berhasil kita amankan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (23/5/2019).
Advertisement
Hengki mengatakan, mereka terbukti melakukan kerusuhan dan pengerusakan, salah satunya di Asrama Polri di Petamburan. Dari para pelaku, polisi mengamankan beberapa barang bukti.
"92 Handphone, 1 sarung, 1 peer besi, 19 amplop berisi uang tunai, pasta gigi, 7 buah batu, 1 buah petasan, 1 bambu runcing, 1 golok, 2 buah bom melotov, 12 buah anak panah, dan 1 buah gunting rumput," kata dia.
Atas perbuatannya, para perusuh 22 Mei 2019 diancam Pasal berlapis. "Secara bersama atau seorang diri melawan petugas dan melakukan pengerusakan. Pasal 212 KUHP, Pasal 214 KUHP, Pasal 170 KUHP, Pasal 187 KUHP, dan Pasal 358 KUHP. Ancamannya 12 tahun penjara," pungkas Hengki.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Zat Kimia
Polisi menyebut, massa perusuh itu mereka bukanlah untuk mengapresiasi suara. Namun, memang berniat membuat keonaran di tengah masyarakat.
"Kami sebut ini bukan pelaku demo. Ini untuk menciptakan kerusuhan," kata Hengki di Mapolres Metro Jakarta Barat.
Dari barang bukti yang disita dari tangan para pelaku berbagai kelompok, polisi menemukan zat mencurigakan di bom melotov dan bambu runcing. Hingga kini, zat tersebut masih didalami kepolisian.
"Ini akan kita bawa ke laboratorium forensik, karena berdasarkan informasi intelijen sebelum ini digunakan dicelupkan ke dalam zat tertentu kami akan cek informasi intelijen. Termasuk bom molotov, zatnya pun kami akan cek dalam isinya seperti apa karena dari informasi intelijen bom molotov disertai dengan zat tertentu sehingga menambah daya ledaknya, lebih lama, jadi (apinya) melekatnya akan lebih lama," bebernya.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka
Advertisement