Liputan6.com, Jakarta Usai tutup selama dua hari akibat adanya aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang hari ini kembali buka. Namun demikian, pasar grosir terbesar di Asian Tenggara tersebut rencananya hanya buka setengah hari saja.
Ketua Koperasi Pedagang Tanah Abang, Yasril Umar mengatakan, melihat kondisi di Pasar Tanah Abang dan sekitarnya yang mulai kondusif, para pedagang akhirnya memutuskan untuk mulai berjualan pada hari ini.
"Hari ini sudah buka," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, lanjut dia, pada hari ini rencananya para pedagang di Pasar Tanah Abang tidak akan buka hingga sore, tetapi hanya setengah hari saja.
"Kemungkinan cuma sampai jam 13.00 WIB," tandas dia.
Dampak Aksi 22 Mei, Pegawai Pasar Tanah Abang Terancam Tak Mudik
Sebagai dampak dari aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang sampai saat ini masih tutup. Para pegawai yang sudah datang ke pasar grosir terbesar di ASEAN tersebut terpaksa kembali pulang, ketika melihat gerbang Blok A masih tertutup rapat.
Ramdan (29) salah satunya. Dia sudah berangkat dari rumah dengan harapan mendapatkan pundi-pundi penghasilan untuk bisa menambah tabungannya demi mudik ke kampung halamannya di Purworejo.
"Ya mau bagaimana lagi. Kalau tutup terus kan penghasilan toko juga berkurang, kita juga terancam berkurang nanti. Kalau enggak ada tabungan, enggak bisa mudik nanti," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (23/5/2019).
Menurut dia, saat ini kondisi Pasar Tanah Abang sebenarnya sudah lebih bersih dari puing-puing kerusuhan beberapa hari lalu. Hanya saja dari informasi yang diterimanya, situasi kemanan masih belum kondusif. Potensi kerusuhan masih bisa terjadi.
Meski demikian, Ramdan mengaku tetap bersyukur. Menurut dia, lebih baik pasar ditutup daripada saat dibuka kerusuhan terjadi, sehingga menimbulkan potensi penjarahan seperti kerusuhan 1998.
"Ya saya percaya ini keputusan yang terbaik, daripada nanti pas kita buka, terus yang rusuh masuk pasar kan kita juga yang repot," ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Mahdi (32). Bapak satu anak ini biasa bekerja di Pasar Tanah Abang sebagai kuli panggul. Namun, semenjak dua hari pasar tutup, dia mengisi kekosongan waktu dengan menjadi jasa ojek.
"Ya, anak istri kita kan harus tetap makan tiap hari, jadi ngojek mau tidak mau. Besok kalau pasar buka, ya ke sini lagi," ucap dia.
Sampai saat ini, sejumlah petugas keamanan terlihat berjaga-jaga di sekitar pintu masing-masing blok Pasar Tanah Abang. Terlihat petugas security dibantu pengamanan oleh petugas Kepolisian dan TNI.
Tidak hanya para petugas keamanan, sejumlah peserta aksi yang menggunakan atribut berwarna putih juga sesekali masih berlalu lalang di sekitar Pasar Tanah Abang.
Advertisement
Massa Aksi 22 Mei Sudah Bubar, Pasar Tanah Abang Masih Sepi
Aktivitas di dalam dan sekitar Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah berjalan normal setelah sehari sebelumnya ditutup akibat aksi 22 Mei 2019.
"Semua normal. Kondisi penumpang juga sepertinya mirip hari biasa. Tapi yang di pasar masih sepi. Mungkin karena takut," ungkap Amaludin, sekuriti yang bertugas di Stasiun Tanah Abang, Kamis (23/5/2019).
Sebelumnya perwakilan PT Kereta Commuter Indonesia sudah mengonfirmasi bahwa Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah telah dibuka kembali dan melayani naik turun pengguna kereta rel listrik (KRL).
"Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang mulai jadwal pemberangkatan KRL pertama pada pagi hari ini kembali melayani naik turun pengguna untuk relasi Rangkasbitung/Maja/Parungpanjang/Serpong - Tanah Abang PP," ujar VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangan resmi sebelumnya.
Namun, pihak PT KCI masih mengimbau pengguna kereta KRL terus mengikuti perkembangan informasi terkini mengenai operasional dan layanan kereta.