Lisda Sundari Raih Penghargaan Atas Dedikasinya Perangi Rokok

Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari meraih penghargaan atas dedikasinya memerangi rokok.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Mei 2019, 07:00 WIB
Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari meraih penghargaan (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Washington D.C Dedikasi Lisda Sundari yang tak kenal lelah memerangi rokok membawanya raih penghargaan bergengsi di Washington D.C, Amerika Serikat. Ia mendapat Penghargaan Judy Wilkenfeld 2019 atas komitmen dalam upaya pengendalian tembakau serta kepemimpinannya melawan industri rokok.

Campaign for Tobacco-Free Kids memberikan penghargaan tersebut kepada Lisda dalam acara gala tahunannya pada 23 Mei 2019. Lisda Sundari adalah ketua dan pendiri Yayasan Lentera Anak di Indonesia, organisasi yang didedikasikan melindungi hak-hak anak Indonesia.

Perlindungan terhadap hak anak juga termasuk hak atas kesehatan. Lisda berjuang tanpa lelah untuk melindungi anak-anak Indonesia dari jeratan perusahaan rokok, sebagaimana keterangan dalam rilis, ditulis Jumat (24/5/2019).

Upaya yang ia lakukan dengan mendorong pemerintah untuk memberlakukan kebijakan bebas asap rokok dan melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok. Sejak tahun 2013, ia telah membangun dan memperkuat suara anak untuk pengendalian tembakau melalui forum Gerakan Muda FCTC.

Kini forum Gerakan Muda FCTC tersebar di 20 kota, yang menjangkau lebih dari 50.000 siswa dan mengirimkan lebih dari 11.000 surat kepada presiden di Indonesia guna meminta Indonesia menyepakati FCTC.

“Perusahaan rokok menargetkan anak untuk menggantikan perokok yang meninggal akibat penyakit yang disebabkan dari konsumsi rokok”, kata Lisda Sundari. “Kita memiliki tugas untuk memberi tahu anak-anak bahwa mereka menjadi sasaran industri rokok dan mendorong mereka untuk melawan. Melalui suara anak, kita bisa mengubah dunia.”

 

Simak video menarik berikut ini:


Kecam industri rokok

Lisda berjuang mengecam industri rokok. (iStockphoto)

Pada tahun 2015, Lisda memimpin upaya Yayasan Lentera Anak mendokumentasikan, bagaimana perusahaan rokok mengepung sekolah di Indonesia dengan iklan, pajangan dan spanduk rokok.

Ia pun meluncurkan gerakan akar rumput yang mendorong 90 sekolah dan 2.000 siswa di lima kota untuk menurunkan iklan dan mengecam industri rokok yang menargetkan anak.

Upaya ini berkontribusi terhadap larangan iklan rokok di ibu kota Jakarta dan banyak kota lain. Kian lama upaya ini sebagai contoh kampanye yang efektif bagi pegiat pengendalian tembakau di seluruh dunia.

Kampanye yang dipelopori oleh Lisda Sundari diberi nama “Digdaya Industri Rokok Menjerat Anak”. Kampanye ini telah diikuti lebih dari 24 negara di dunia.


Mengadvokasi kota bebas asap rokok

Lisda mengadvokasi kota bebas asap rokok. (iStock)

Lisda terus memimpin perlawanan terhadap perusahaan rokok di Indonesia. Beberapa bulan lalu, ia mengekspos sebuah program turnamen bulu tangkis junior nasional yang memperbolehkan perusahaan rokok menargetkan anak-anak melalui iklan dan sponsor.

Melalui kerja sama erat dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lisda juga melakukan advokasi kota bebas asap rokok dan larangan iklan, promosi, dan sponsor tembakau sebagai bagian dari kriteria untuk Kota Layak Anak.

Sampai saat ini, sebanyak 389 dari 550 kota/kabupaten di Indonesia telah berkomitmen demi tujuan Kota Layak Anak tersebut.

Berdasarkaan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rokok membunuh 7 juta orang setiap tahun. Diperkirakan akan membunuh 1 miliar orang pada abad 21 ini.

Oleh karena itu, pemerintah di tiap-tiap negara perlu mengambil tindakan efektif untuk mengurangi konsumsi rokok.


Lindungi generasi masa depan

Perangi rokok demi lindungi generasi masa depan. (iStockphoto)

"Campaign for Tobacco-Free Kids dengan bangga memberikan penghargaan kepada Lisda Sundari atas kepemimpinannya yang berani, tak kenal lelah, dan luar biasa bekerja untuk mengurangi konsumsi rokok. Dia juga berupaya menyelamatkan hidup anak”, papar Ketua Campaign for Tobacco-Free Kids, Matthew L Myers.

Indonesia menjadi salah satu negara yang mendulang keuntungan dari perusahaan rokok. Namun, kepemimpinan Lisda mengubah dinamika tersebut untuk melindungi generasi mendatang.

"Kepemimpinannya yang tanpa rasa takut membuktikan bahwa generasi bebas rokok di Indonesia dan di seluruh dunia dapat terwujud,” tutup Matthew.

Penghargaan Wilkenfeld merupakan penghormatan atas jasa mendiang Judy Wilkenfeld, pendiri program internasional Tobacco-Free Kids. Wilkenfeld adalah seorang pemimpin yang berjuang mengurangi konsumsi rokok, yang mengacu pada Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC).

FCTC merupakan sebuah perjanjian internasional yang diinisiasi oleh anggota Badan Kesehatan Dunia. Perjanjian ini mengikat negara-negara untuk mengambil tindakan tegas guna mengurangi konsumsi rokok.

Penghargaan Wilkenfeld diberikan setiap tahun kepada pegiat pengendalian tembakau internasional yang memberikan kontribusi luar biasa untuk mengurangi konsumsi rokok di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Atas komitmen pegiat pengendalian tembakau internasional, hal ini mampu menginspirasi banyak orang untuk melakukan upaya serupa kurangi konsumsi rokok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya