Liputan6.com, Jakarta Beredar luas video provokatif yang diduga di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Barat. Dalam video tersebut seorang pria berupaya mempengaruhi warga yang ada di dalam ruangan untuk bergerak melawan polisi yang menjaga keamanan saat kerusuhan 21-22 Mei.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi dengan tegas membantah kabar yang tersebar cepat itu.
Advertisement
"Informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dari youtube adalah hoaks," ucap Sisriadi dalam keterangannya, Jumat (24/5/2019).
Dia menegaskan, kabar yang beredar disebutkan, diduga provokator itu bernama Serma Aris dari Yonif 315. Sisriadi pun membantahnya.
"Tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris," ungkap Sisriadi.
Dia mengungkapkan, hal ini bertujuan untuk mendiskreditkan TNI. Serta membuat TNI-Polri tak kompak.
"(Video tersebut) untuk mendiskreditkan TNI dan untuk melemahkan soliditas TNI-Polri," jelas Sisriadi.
Karenanya, masih kata dia, pihaknya selalu berkomitmen untuk menjaga dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian.
"TNI tetap berkomitmen untuk back up Polri dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2019," dia memungkasi.