Liputan6.com, Jakarta - Dalam waktu kurang dari dua minggu lagi, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Lebaran di Indonesia identik dengan mudik, karena itu selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu.
Lebaran diperingati setiap 1 Syawal menurut kalender Islam. Saat lebaran tiba, banyak orang memanfaatkan waktu liburan untuk mudik ke kampung halaman. Berbagai jalur transportasi ditempuh untuk mudik lebaran, baik laut, darat maupun udara. Jalur darat masih menjadi pilihan utama.
Pilihan tersebut kerap membuat jalur darat macet ketika mudik lebaran. Tiket kereta ludes terjual dan jalanan penuh kendaraan. Kemacetan saat mudik lebaran seolah sudah menjadi tradisi di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata tak hanya Indonesia, mudik lebaran juga ada di negara lain. Mereka juga mengalami kemacetan dan kereta juga diserbu pemudik. Dilansir dari dream.co.id dan dirangkum dari beberapa sumber lainnya.
India
India termasuk negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia di bawah Tiongkok. Negara ini juga memiliki perayaan Lebaran yang meriah, meskipun jumlah umat muslimnya tergolong minoritas. Salah satunya adalah saat mudik.
Namun arus mudik lebaran lebih kecil dibandingkan pada Oktober sampai November. Saat itu, sebagian besar warga India akan merayakan "Festival of Lights alias Dilwali". Perayaan ini meriahnya sama dengan perayaan Idul Fitri di negara-negara Islam.
Warga India akan berbondong-bondong pulang ke kampung halaman mereka. Pemandangan mudik di negara ini sepertinya lebih heboh dibanding di Indonesia. Transportasi umum seperti kereta api akan penuh sesak sampai banyak warga yang bergelantungan di pintu, jendela sampai di atap kereta.
Malaysia
Negara tetangga yang masih serumpun dengan Indonesia ini juga memiliki tradisi mudik menjelang Idul Fitri. Sama seperti Indonesia, penduduk Malaysia mayoritas muslim, sehingga kemeriahan saat mudik lebaran sangat terasa.
Mereka yang mudik adalah warga yang merantau ke kota untuk bekerja. Bedanya, Malaysia tidak mengenal istilah mudik atau pulang kampung, melainkan Balik Kampung.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bangladesh
Mayoritas warga Bangladesh adalah muslim. Mereka juga punya tradisi sama dengan Indonesia, yaitu mudik jelang hari raya Idul Fitri
Tak jauh berbeda dengan di Indonesia, beberapa hari sebelum lebaran biasanya arus mudik di Bangladesh sudah mulai ramai. Mereka berbondong-bondong 'menyerbu' terminal bus, memadati stasiun kereta api sampai memilih mudik dengan perahu sungai.
Tiongkok
Jumlah penduduk Tiongkok mencapai lebih dari satu miliar jiwa yang merupakan terbanyak di dunia. Sekitar 18 juta penduduk memeluk agama Islam dan sebagian besar tinggal di Xinjiang dan Yunnan.
Kedua kota itu selalu merayakan Lebaran secara meriah.Tradisi mudik di Tiongkok bukan hanya berlangsung saat lebaran saja. Pulang kampung dengan arus yang paling padat terjadi pada saat perayaan tahun baru Tiongkok, yang dikenal dengan Imlek.
Advertisement
Nigeria
Tradisi mudik di Nigeria dilakukan saat menjelang Idul Fitri yang ditetapkan sebagai hari libur nasional selama dua hari.
Banyak umat muslim di negara Afrika ini yang pulang ke kampung halamannya masing-masing. Seperti di Indonesia, mereka mudik untuk mengunjungi keluarga serta berziarah ke makam keluarga.
Mesir
Hari Raya Idul Fitri tidak dirayakan secara besar-besaran di Mesir. Mereka menganggap Idul Fitri hanya sebagai Id el-Shogayar yang berarti 'Hari Raya Kecil'.
Mereka justru membuat perayaan secara besar-besaran saat hari raya Idul Adha yang dianggap sebagai Idul Kabir atau 'Hari Raya Besar'. Meski begitu, mereka juga punya tradisi mudik. Pada kedua Hari Raya ini, masyarakat Mesir melaksanakan tradisi mudik ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga.
Selain tradisi mudik, saat libur Lebaran warga Mesir biasanya banyak yang menghabiskan waktu dengan berkumpul di pinggiran Sungai Nil sambil mengenakan pakaian baru.