Viral Video Sekelompok Orang Berseragam Aniaya Seseorang, Ini Penelusurannya

Sebuah video berisi adegan kekerasa berdurasi 1.20 viral di media sosial. Berikut penelusuran Liputan6.com.

oleh Andrie Harianto diperbarui 24 Mei 2019, 18:46 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video berdurasi 1.20 viral di media sosial. Isinya menampilkan adegan kekerasan, belasan orang berseragam hitam, lengkap dengan helm dan tameng. Sebagian dari mereka membawa senjata dan juga kayu.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah lahan kosong yang mana terdapat beberapa unit mobil terparkir. Tidak jauh dari area tersebut terdapat masjid dengan kubah emas di atasnya. Adapun rekaman diambil dari bangunan bertingkat yang mengarah ke lokasi penganiayaan.

Liputan6.com menelusuri lokasi kejadian. Didapati lokasi tersebut terletak di Jalan Kampung Bali XXXIII No.3, RT.2/RW.10, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat.

Suasananya persis dengan gambar-gambar yang ada di rekaman video. Yang paling mencolok adalah bangunan Masjid Al-Huda, rerumputan di sekitarnya, dan kendaraan-kendaraan yang terpakir di halamannya.

Lokasi ini diduga tempat terjadinya pemukulan seorang laki-laki oleh terduga polisi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Jalanan Kampung Bali XXXIII mengarah ke Jalan MH Thamrin. Di sepanjang jalan terdapat beberapa gang sempit. Salah satu gang tepat berada di sebelah masjid.

Imam masjid dekat lokasi kejadian, Tajudin, membenarkan bahwa lokasi yang tergambar dalam rekaman singkat dan tersebar itu berada di belakang rumah ibadah.

Dia tidak bisa memastikan siapa yang dihajar beramai-ramai oleh kelompok orang berseragam hitam tersebut. Namun, dia menduga orang yang dipukul itu adalah tukang parkir liar.

"Dia itu orang parkir bukan lagi ngumpet. Emang dia kerja di situ," ucap Tajudin di lokasi, Jumat (24/5/2019).

Tajudin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis 23 Mei 2019 sekitar pukul 06.00 WIB. Tajudin mengatakan, gerbang utama parkir berada di bagian sisi kiri jalan menuju ke arah gedung Bawaslu RI.

"Iya lewat depan sana," ujar dia.

Lokasi ini diduga tempat terjadinya pemukulan seorang laki-laki oleh terduga polisi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Sementara itu, salah seorang petugas parkir resmi di sana mengatakan bahwa ada beberapa orang yang diamankan dalam peristiwa tersebut. "Salah satunya atasan kami," ujar dia.

Dalam video yang beredar terlihat sekelompok orang berseragam hitam lengkap dengan helm dan tameng mengeroyok satu orang yang terkapar di tanah.

Tidak jelas apakah orang yang dipukul, ditendang, dihajar berkali-kali dengan senjata dan tongkat itu adalah anak kecil atau dewasa.

Tidak hanya dipukuli, korban juga terlihat diseret oleh sekelompok orang berseragam tersebut.


Pengakuan Pria yang Dikeroyok

A alias Andri Bibir mengaku bahwa dia adalah pria yang dipukul petugas dan videonya viral. Pria berusia 30 tahun itu mengaku bahwa dirinya adalah perusuh yang menyusup keaksi 22 Mei 2019.

Dia pun menceritakan penyebab dirinya dipukuli beberapa personel Brimob di dekat Masjid Al-Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Saat itu saya memang mau melarikan diri, tapi di belakang ada Brimob dan saya kembali lagi ke lapangan itu. Dan ternyata saat itu saya ditangkap," kata Andri di polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).

Andri mengaku dirinya mengumpulkan batu dan membantu demonstran aksi 22 Mei.

"Awalnya saya ikut-ikutan dan di situ saya kena gas air mata, saya sakit hati dan saya membantu supaya pendemo semakin lebih mudah untuk mendapatkan batu," kata Andri.

Video pemukulan Andri viral di media sosial lantaran dibumbui narasi hoax tentang seorang anak di bawah umur dipukuli polisi hingga tewas.

"Untuk teman, rekan atau keluarga yang melihat video itu, itu saya dan saya belum meninggal," tandas Andri.

Polri menegaskan isu korban tewas adalah tidak benar alias hoaks. Korban merupakan perusuh aksi 22 Mei 2019 lalu.

"Ternyata pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kita amankan atas nama A alias Andri Bibir," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu dinihari (25/5/2019).

Dia menambahkan, pelaku menyiapkan sejumlah benda untuk membuat suasana rusuh. Bahkan benda-benda itu dibagikan kepada sesama rekannya yang melakukan aksi 22 Mei.

"Dalam kerusuhan tanggal 22 Mei menyiapkan berbagai macam properti yang dia gunakan dalam rangka untuk melakukan kerusuhan dan penyerangan terhadap petugas antara lain batu. Batu itu disiapkan tersangka Andri Bibir untuk disuplai kepada teman-temannya yang melakukan demo. Demo ini tidak spontan, artinya by setting untuk menciptakan kerusuhan," jelas Dedi.

Tak hanya batu, Andri juga menyiapkan jerigen berisi air agar teman-temannya yang terkena gas air mata bisa cuci muka dengan air di jerigen tersebut.

Andri berupaya melarikan diri ketika melihat anggota Brimob. Namun upaya itu sia-sia setelah anggota mengepung pelaku.

"Andri Bibir ini waktu lihat anggota, langsung dia mau kabur karena merasa salah. Ketakutan dia. Dikepung oleh anggota pengamanan," jelas Dedi.

Saat ini Andri mendekam di Rutan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya guna menjalani proses hukum.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya