Pesan Dokter Gizi untuk Anak Kos yang Sahur Makan Mi Instan

Makan mi instan selama sahur, bisa bikin haus sepanjang hari

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Mei 2020, 05:21 WIB
Mi instan, makanan favorit anak kos, terutama saat Ramadan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Mi instan seringkali jadi pilihan anak kos untuk makan sahur saat bulan puasa. Mereka biasanya beralasan bahwa mi lebih gampang dibuatnya dan harganya yang murah.

Tak apa-apa sebenarnya mengonsumsi mi instan, baik saat sahur maupun sesudah berbuka. Namun, jangan terlalu sering.

Spesialis gizi klinis, dr Diana F Suganda, mengatakan, yang namanya makanan cepat saji seperti halnya mi instan, ada efek samping yang bisa langsung dirasakan oleh tubuh. Terlebih saat Ramadan, kondisi perut bisa tanpa isi selama lebih dari 10 jam.

"Makanan instan itu sudah pasti diproses. Yang jelas, pengawetnya lebih tinggi dan garamnya juga tinggi," kata Diana belum darah.

 


Mi Instan Tinggi Garam

Seperti apa mi instan gaya baru yang marak dibicarakan? (iStockphoto)​

Menurut Diana, garam memiliki sifat menarik cairan (deuretik). Yang membuat si penikmat mi instan di saat sahur bisa haus seharian,"Semakin haus, semakin dehidrasi pula."

Diana, mengimbau, supaya yang berpuasa bisa mengurangi konsumsi garam di pagi hari. Belum terlambat, karena puasa tersisa sepuluh hari lagi.

Pun dengan pengawet, harus dikurangi. Sebab, membuat tubuh kita bekerja lebih keras di siang hari.

Karena itu sebaiknya tidak menyantap makanan penuh santan dan gorengan di pagi hari. Bisa bikin kita haus seharian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya