Liputan6.com, Jakarta AC Milan akan berhadapan dengan SPAL pada laga terakhir Serie A, Senin dini hari WIB (25/5/2019). AC Milan berambisi memenangkan laga itu, untuk menjaga peluang lolos ke Liga Champions.
Jelang pertandingan penting itu, Andrea Petagna, mantan striker AC Milan, yang sekarang bermain di SPAL, membeberkan pengalamannya saat berada di San Siro.
Baca Juga
Advertisement
Andrea Petagna juga ikut mengomentari peluang mantan klubnya di kompetisi Eropa. Ia mengatakan kesempatan Milan cukup sulit.
"Milan adalah keluarga bagi saya, ini tim tempat saya dibesarkan. Saya tiba di Milan ketika saya berusia 13 tahun dan saya dimiliki oleh Milan selama lebih dari 6 tahun, sebelum tiba di Bergamo di Atalanta.
"Tentunya itu akan menjadi penting dan pertandingan yang sulit karena mereka [AC Milan] harus menang untuk mencapai Liga Champions dan kami ingin melakukan hal yang sama untuk mencapai tempat kesepuluh," katanya.
Menangis
Pada bagian lain, Petagna juga menceritakan bahwa dia pernah menangis begitu Milan memutuskan untuk membawa Matri. Perekrutan ini seolah mengambil mimpinya.
"Adriano Galliani, yang hampir menjadi ayah kedua bagi saya selama bertahun-tahun di Milan, telah berjanji kepada saya bahwa saya akan tetap berada di tim utama. Tapi pada hari terakhir pasar mereka membeli Matri. Seperti seorang anak yang impiannya telah diambil jauh dari dia, aku menangis, "katanya.
Advertisement
Klub Spesial
Bagi Petagna, AC Milan memang klub yang sangat spesial. Sebab ia dahulu pernah menimba ilmu di akademi klub tersebut.
Petagna naik pangkat ke tim senior Milan pada tahun 2012. Setelah sempat dipinjamkan ke sejumlah klub, Petagna akhirnya meninggalkan Rossoneri secara permanen ke Atalanta pada musim panas 2016, sebelum akhirnya berlabuh di SPAL.