Bek Barcelona Sebut Kenangan Pahit di Anfield Bakal Lama Membekas

Pique kembali mengulas kekalahannya dari Liverpool di Liga Champions. Ia menyebut pertandingan yang sangat sulit dan sulit untuk bangkit secara emosional

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 25 Mei 2019, 16:45 WIB
Gerrard Pique dan Sergio Busquets setelah kekalahan 0-4 dari Liverpool dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions di Anfield (8/5/2019). (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta Barcelona secara mengejutkan disingkirkan Liverpool di leg kedua semifinal Liga Champions 2018-2019. Bermain di Anfield Stadium, Rabu 8 Mei 2019 lalu, The Reds -julukan Liverpool– yang sudah tertinggal 0-3 di leg pertama berhasil membalikkan keadaan usai menang telak 4-0 di Anfield.

Kekalahan itu membuat Barcelona menjadi bahan sorotan dan kritikan. Tim yang berjaya di La Liga, malah jadi bulan-bulanan klub raksasa Liga Inggris.

Bahkan, bek Barcelona Gerard Pique menggambarkan kekalahan timnya di Liverpool sebagai mimpi buruk yang akan bertahan lama.

Dalam sebuah wawancara luas dengan El Pais, bek tengah berpengalaman ini, berbicara tentang musim, penampilan pribadinya dan kepercayaannya pada Pelatih Ernesto Valverde.

"Anfield adalah mimpi buruk yang akan bertahan lama," kata Pique.

“Ketika sesuatu seperti ini terjadi, semuanya atau hampir semuanya salah. Saya pikir pada tingkat mental," ujar pemain senior Barcelona ini.


Mental

7. Gerard Pique – Mantan pemain Manchester United ini telah mengemas total 30 piala. Sebanyak 27 trofi diraihnya bersama Blaugrana. (AFP/Lluis Gene)

Pique menyebut kekalahan di Anfield mirip seperti yang terjadi saat menghadapi AS Roma di Liga Champions edisi sebelumnya.

“Setelah gol pertama, yang sangat cepat, tanpa sadar Anda melihat citra Roma. Kemudian dua lagi datang dengan sangat cepat dan itu tampak seperti apa yang terjadi setahun yang lalu. Tentunya itu adalah blok mental, tetapi sepakbola (kami biasanya bermain) juga hilang.


Mimpi Buruk

“Itu adalah pertandingan yang sangat sulit dan sulit untuk bangkit secara emosional karena hari-hari berlalu dan Anda tidak melupakan kekalahan. Ini adalah rasa sakit yang akan bertahan lama. Tetapi kita harus mengambil langkah maju.

“Itu adalah mimpi buruk dan kamu harus menganggap itu bisa terjadi lagi. Tetapi kita harus mengerti mengapa itu terjadi dan membiarkan ini membantu kita di masa depan karena kita ingin memenangkan Liga Champions lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya