Liputan6.com, Jakarta Asupan nutrisi sedikit terganggu seiring pola makan yang berubah selama Ramadan. Guna mengatasi permasalahan ini, dianjurkan mengolah makanan sehat untuk buka puasa, salah satu caranya menggunakan minyak zaitun.
Advertisement
Waktu berbuka puasa, kita sebaiknya terlebih dulu meminum segelas air putih dan tiga butir kurma. Baru setelah salat Maghrib, santaplah makanan-makanan yang bisa memenuhi sumber-sumber makanan yang kita butuhkan.
Lemak, misalkan. Ketimbang memperoleh lemak dari gorengan yang lazim jadi menu wajib pas buka puasa, ganti dengan satu sendok minyak zaitun guna mendapatkan lemak baik.
Seperti dikutip dari Klik Dokter pada Minggu, 26 Mei 2019, satu sendok makan minyak yang berguna menangkal radikal bebas ini terdapat lemak total sebesar 14 gram dengan proporsi lemak jenuh 1,9 gram, lemak tak jenuh rantai ganda 1,4 gram, dan lemak tak jenuh rantai tunggal 10 gram.
Puasa dipercaya oleh banyak ahli dapat menjadikan kita sehat, bahkan jauh lebih sehat dari 11 bulan yang lain. Asal kita menerapkan pola makan yang benar pula. Seperti menurunkan kolesterol jahat atau LDL.
dr Astrid Wulan Kusumoastuti dari Klik Dokter menjelaskan bahwa kandungan lemak tak jenuh tunggal pada minyak zaitun, mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL). Sehingga, selama bulan Ramadan, kita turut membantu tubuh terhindari dari penyumbatan pembuluh darah.
Manfaat Minyak Zaitun
Namun, manfaat minyak zaitun selama Ramadan akan kita peroleh dengan baik kalau benar dalam mengolahnya.
Menurut dr Nadia Octavia, minyak zaitun tidak cocok untuk deep frying. Sebab, minyak jenis ini memiliki titik didih yang rendah, sehingga tidak cocok untuk metode memasak makanan dalam rendaman banyak minyak.
“Ya, bila digunakan untuk menggoreng deep frying, minyak zaitun dapat teroksidasi dan justru berbahaya bagi kesehatan,” kata dr Nadia.
Lantaran tidak cocok digunakan untuk deep frying, keinginan berbuka dengan gorengan akan hilang. Makanan yang disajikan pun lebih sehat.
Advertisement