Liputan6.com, Tanjung Balai Karimun Maskapai Wings Air melakukan uji coba terbang awal (proving flight), Kamis (23/5). Member Lion Air Group dengan kode penerbangan IW ini siap melayani rute dari Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) tujuan Bandara Raja Haji Abdullah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (TJB).
Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, uji coba terbang awal berlangsung ancardan tepat waktu. Untuk rute ini, Wings Air mengoperasikan salah satu armada tipe ATR 72-600 registrasi PK-WHV.
Advertisement
“Pesawat lepas landas dari Batam pukul 13.05 WIB dan tiba di Tanjung Balai Karimun pada pukul 13.30 WIB. Penerbangan kembali, berangkat pada 14.25 WIB dan sudah mendarat dengan mulus di Batam pukul 14.50 WIB. Total waktu tempuh sekali jalan berkisar 25 menit,” ujarnya, Sabtu (25/5).
Danang menambahkan, tujuan utama proving flight ini merupakan bagian dari strategis perusahaan dalam upaya melakukan pengkajian pasar dan potensi layanan penerbangan berjadwal. Salah satunya sektor pariwisata di Kepulauan Riau. Selain itu, Wings Air menguji kemampuan (kapabilitas) pengoperasian pesawat ATR di Bandara Tanjung Balai Karimun.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Boeralimar menyatakan, Tanjung Balai Karimun memiliki pintu udara dengan panjang landas pacu (run way) 1.400 meter sebagai komersial (sipil). Setelah dilakukan proving flight dan market review, ia berharap Wings Air bisa melayani rute berjadwal di Tanjung Balai Karimun.
“Pembukaan rute ini akan memberikan alternatif baru perjalanan udara sejalan tren era kekinian (millennials traveling). Ini akan mempermudah akses dan mendukung pertumbuhan ekonomi baru di wilayah kepulauan serta memperkuat konektivitas antardaerah,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Tanjung Balai Karimun merupakan kawasan yang menonjolkan kekuatan di sektor pariwisata. Ada beberapa jenis pariwisata unggulan yang ditawarkan. Antara lain wisata bahari (pantai), gugusan kepulauan, kebudayaan lokal, alam, dan bangunan bersejarah.
“Kami mengapresiasi Wings Air yang berperan feeder menjadikan Batam sebagai salah satu kota penghubung (hub) dengan beroperasi 10 frekuensi harian pergi pulang (PP). Layanan ini menunjukkan Wings Air dan maskapai Lion Air Group berperan menyediakan akses sesuai bagian dari konsep komponen daerah tujuan wisata 3A. Yaitu aksesibilitas,” terangnya, diamini Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.
Menteri pariwisata Arief Yahya menuturkan, aksesibilitas memang menjadi komponen terpenting dalam pengembangan pariwisata. Di samping dua unsur lain yakni amenitas dan atraksi. Ia berharap, kedepan rute ini dapat terus terlayani oleh Wings Air. Sehingga, efek baiknya bisa mendongkrak kunjungan wisatawan di kedua daerah. Baik Batam maupun Tanjung Balai Karimun.
“Dengan kemudahan akses, wisatawan yang ada di Batam bisa memperpanjang masa liburannya dengan mengunjungi Tanjung Balai Karimun. Begitu pun sebaliknya. Ini menjadi kabar baik bagi kedua daerah tersebut. Semoga sektor pariwisata di sana makin terangkat,” harapnya.