Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin bertolak ke Arab Saudi pada Minggu (26/5/2019). Kepergian Menag untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan ibadah haji.
Terbang dengan Maskapai Garuda Indonesia pukul 16.30 WIB, Menag akan berada di Saudi sepekan ke depan.
Advertisement
"Hari ini saya akan melakukan checking persiapan akhir haji 2019. Sebagaimana diketahui, tahun ini ada tambahan kuota 10 ribu, tentu ini mengalami sedikit penyesuaian terkait persiapan kita," terang Menag jelang keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (26/5/2019).
"Penyesuaian persiapan itu terkait hotel yang disewa, serta kesiapan layanan transportasi, konsumsi, termasuk pos kesehatan yang disiapkan selama musim haji," dia menambahkan.
Menag dijadwalkan akan berada di Saudi selama empat atau lima hari. Di Makkah, Menag rencananya akan melakukan simulasi layanan bus shalawat. Pengecekan layanan juga akan dilakukan di Madinah.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menjelaskan bahwa pihaknya telah menyelesaikan hampir seluruh persiapan layanan haji.
Terbaru, telah dilakukan penandatanganan kontrak layanan katering di Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Selain itu, dilakukan juga penandatanganan kontrak pengangkutan bagasi jemaah.
"Persiapan haji sudah hampir 100 persen. Ini yang nanti akan dicek oleh Menag setibanya di Arab Saudi," jelas Sri Ilham.
Bagasi Jemaah Haji Indonesia Akan Diangkut hingga Hotel
Pada tahun ini, jemaah haji Indonesia tidak perlu lagi mengurus bagasinya saat tiba di Bandara Arab Saudi, baik Madinah maupun Jeddah. Ini karena sejak dari pengurusan bea cukai, bagasi jemaah akan diurus langsung Maktab Wukala Almuwahhad dan diantar sampai hotel jemaah.
"Ahamdulillah, pada 25 Mei 2019, telah ditandatangani kontrak angkut bagasi jemaah haji dari Bandara Arab Saudi langsung ke hotel jemaah. Kontrak ditandatangani pihak Kantor Urusan Haji (KUH) dengan Maktab Wukala Almuwahhad," terang Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, mengutip keterangan Kemenag, Minggu (26/5/2019).
Sebagai tindak lanjut, Maktab Wukala dan Kemenag akan menyusun SOP bersama untuk penanganan bagasi jemaah haji di bandara. "Kita akan menempatkan petugas khusus di dalam gate (pintu) bandara untuk memastikan bagasi terangkut semua ke hotel jemaah," ujar Sri Ilham.
Menurut dia, bagasi jemaah akan diangkut dengan kendaraan box khusus. Pada mobil tersebut akan dipasang alat tracking untuk memudahkan penelusuran.
"Apabila ada koper jemaah yang hilang di bandara dan dalam perjalanan, maka akan diberikan asuransi USD 100," tuturnya.
Seperti tahun lalu, musim haji tahun ini, semua koper jemaah juga harus diberi tanda yang jelas, termasuk mencantumkan nama hotel. Hal ini, kata Sri Ilham, untuk memudahkan pihak Maktab Wukala dalam mengelompokkan dan mengirimkannya ke hotel jemaah.
Advertisement