Harga Cabai Merah dan Bawang Putih Terpantau Naik di Pasar Pondok Gede

Pedagang bahkan memprediksikan harga komoditas sayuran ini akan naik lagi hingga menjelang hari Lebaran.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 27 Mei 2019, 10:40 WIB
Sumber: Liputan6.com/Bawono

Liputan6.com, Jakarta Usai sempat turun, harga cabai kembali naik pada awal pekan ini, di Pasar tradisional Pondok Gede, Bekasi. Kenaikan harga cabai diikuti bawang putih.

Pedagang sayur Slamet mengaku saat ini menjual harga cabai merah Rp 37 ribu per kilogram (kg) yang sebelumnya dijual Rp 32 ribu per kg. “Sudah tiga harian naik mba,” ujar dia kepada Liputan6.com, Senin (27/5/2019).

Adapun harga bawang putih naik Rp 2.000 menjadi Rp 40 ribu per kg dari sebelumnya Rp 38 per kg.

Meskipun bawang putih naik, namun ini tidak mempengaruhi harga bawang merah. Seperti diungkapkan pedagang lain Johan.

Dia menjual bawang merah stabil di Rp 34 ribu per kg. Demikian pula harga komoditas sayuran lain masih terpantau stabil dan normal.

Pedagang bahkan memprediksikan harga komoditas sayuran ini akan naik lagi hingga menjelang hari Lebaran. “Lebaran bakal naik lagi,” ujar Johan.

Ini dibenarkan Ali, yang juga memprediksi harga jenis sayuran yang akan naik, seperti buncis, kacang panjang, dan cabai merah besar.

“Biasanya yang naik tiga sayuran itu mba dari tahun ke tahun, tapi belum tahu tahun ini. Tapi sekarang masih normal,” tandas Ali.

 


Kementan Klaim Harga Pangan Terkendali Selama Ramadan

Aktivitas perdagangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (20/4). Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim harga pangan terkendali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan harga bahan pangan selama Ramadan cenderung terkendali. Hal ini merupakan hasil sinergi antara pihak terkait dalam mendorong produksi pangan dan menambah pasokan di pasaran melalui operasi pasar.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian (Kementan) Ketut Kariyasa mengatakan, peningkatan produksi pertanian tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS). Khususnya sektor hortikultura yang terus tumbuh secara meyakinkan.

"Selama empat tahun ini, PDB hortikultura tumbuh positif dan membanggakan. Kenaikan juga terjadi pada kuartal I tahun 2019," ujar dia di Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB sektor pertanian tahun 2013 nilainya mencapai Rp 847,8 triliun. Dua tahun berlalu, angka tersebut terus meningkat tajam masing-masing sebesar Rp 880,4 triliun dan Rp 906,8 triliun.

Selanjutnya, PDB tahun 2016 dan 2017 juga meningkat, masing-masing sebesar Rp 936,4 triliun dan Rp 969,8 triliun. Demikian juga dengan tahun 2018, nilainya tumbuh sebesar 3,7 persen atau Rp 1.005,4 triliun. Angka tersebut bahkan melebihi target yang ditetapkan, yakni sebesar 3,5 persen.

"PDB Pertanian pada kuartal I 2019, tubuh positif sebesar 19,67 persen. Angka ini lebih baik jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya 1,15 persen," kata dia.

Sementara itu, Pengamat Pertanian, Rachmat Pambudy mengungkapkan, meningkatnya produksi pertanian selama ini tidak lepas dari keseriusan Kementan dalam menyiapkan sarana dan prasaran pertanian di daerah, seperti alat mesin pertanian (alsintan) embung, irigasi, jalan desa dan ekstensifikasi pertanian.

"Beliau (Menteri Pertanian) juga pengembangan jagung secara besar-besaran. Pengembangan  bawang merah, bawang putih, sapi daging dan ayam buras dalam program SIWAB," tandas dia.‎


Operasi Pasar Pemerintah Jaga Harga Pangan Stabil Selama Ramadan

Operasi pasar yang digelar pemerintah mendapat sambutan ‎baik dari pelaku usaha dan pedagang pasar. Keberadaan operasi pasar ini membuat harga bahan kebutuhan pokok dan sayuran stabil selama Ramadan dan jelang Lebaran nanti.

Distributor Pasar Induk Kramat Jati, Alim mengatakan, saat ini harga komoditas di pasar induk tersebut terpantau dalam kondisi stabil. Mulai dari bawang putih, bawang merah, cabai rawit dan sejumlah jenis sayuran hampir tidak mengalami kenaikan.

Menurut dia, ini terjadi setelah pemerintah menggelar operasi pasar guna menjaga pasokan dan menstabilkan harga. "Operasi pasar pemerintah sangat berdampak pada kestabilan harga pasar," ujar dia di Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Alim mengatakan jika terjadi kenaikan harga, biasanya hanya di beberapa pasar kecil dan tradisional. Kenaikannya pun menurut dia masih dalam kondisi yang wajar.

"Kenaikan ini karena pedagang juga mau mengambil untung, walaupun hanya sedikit. Saya kira wajar karena mereka berjualan,” katanya.

Pada pekan ketiga Ramadan 2019 harga sejumlah bahan pokok bahkan sempat tercatat turun. Berdasarkan pantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) nasional sejumlah bahan kebutuhan pokok yang harganya turun.

Delapan bahan kebutuhan pokok tersebut antara lain beras kualitas medium I turun dari pekan sebelumnya menjadi Rp 10.450 per kilogram (kg), ayam tercatat turun Rp 1.400 dibanding Senin pekan kedua Ramadan.

Kemudian, telur ayam turun Rp 200 dibandingkan dua pekan awal Ramadan dan bawang merah yang turun Rp 1.400 per kg.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya