Puncak Arus Mudik di Tol Palikanci Diprediksi Terjadi H-4 Lebaran

Zakaria memprediksi rata-rata per hari kendaraan yang melintas di Tol Palikanci selama masa mudik balik lebaran sekitar 14 ribu kendaraan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2019, 18:00 WIB
Polisi memberlakukan sistem satu arah dari Cipali hingga Palikanci dan Brebes pada arus mudik Lebaran 2018. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Cabang Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) Cirebon, Jawa Barat, memprediksi puncak arus mudik terjadi pada H-4 Lebaran 2019 dengan jumlah kendaraan berkisar 80 ribu.

"Pada puncak arus mudik Lebaran 2019 kenaikannya kira-kira 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kasatgas Persiapan Lebaran PT Jasa Marga Cabang Tol Palikanci Zakaria di Cirebon, Jumat 24 Mei 2019.

Dia mengatakan pada puncak arus mudik 2018 kendaraan yang melintasi jalan tol Palimanan-Kanci sebanyak 70 ribuan. Dan pada 2019 ini diprediksi menjadi 80 ribuan kendaraan.

Zakaria memprediksi rata-rata per hari kendaraan yang melintas di Tol Palikanci selama masa mudik balik lebaran sekitar 14 ribu kendaraan.

Untuk itu pihak Jasa Marga juga menyiagakan personel dan kendaraan opersional selama masa mudik balik lebaran. "Kami juga siagakan ambulans, mobil derek, patroli dan lainnya dengan total personel 125 orang," ujarnya.

Selain itu Jasa Marga juga melakukan perubahan pada dispenser BBM di 'rest area' 207 dengan mempercepat waktu pengisian, untuk mengantisipasi antrean kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.

"Kami melakukan perubahan untuk dispenser pengisian BBM di 'rest area' 207 yang tadinya 4 menit sekarang bisa menjadi 2 menit per Rp 200 ribu pengisian BBM," katanya.

Zakaria mengatakan dipercepatnya pengisian BBM di 'rest area' untuk melancarkan arus lalu lintas  saat mudik, terutama kendaraan yang masuk karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya banyak antrean kendaraan di rest area ketika mengisi BBM dan itu menjadi hambatan tersendiri bagi petugas.

"Kecepatan layanan bisa dipercepat lagi dari tahun-tahun sebelumnya, agar tidak ada antrean kendaraan yang panjang," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya