Niat Mendinginkan Badan Berujung Petaka di Sungai Kampar

Suhu badan tinggi membuat Kandil yang tinggal di Desa Padang Mutung, Kecamatan Rumbio, nekat terjun ke Sungai Kampar. Nahas, niat mendinginkan badan itu berujung petaka karena korban tenggelam ke dasar sungai.

oleh M Syukur diperbarui 28 Mei 2019, 12:00 WIB
Petugas Basarnas Pekanbaru mencari korban tenggelam di Sungai Kampar. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru- Suhu badan tinggi membuat Kandil yang tinggal di Desa Padang Mutung, Kecamatan Rumbio, nekat terjun ke Sungai Kampar. Nahas, niat mendinginkan badan itu berujung petaka karena korban tenggelam ke dasar sungai.

Sejak dikabarkan hilang pada Senin, 27 Mei 2019, pukul 09.00 WIB, jasad korban belum ditemukan. Petugas gabungan sudah diterjunkan ke lokasi untuk mencari korban tapi belum membuahkan hasil.

Pencarian korban juga melibatkan Badan Search Rescue dan Rescue (Basarnas) Pekanbaru. Tim rescue tiba di lokasi pukul 11.50 WIB dan langsung mencari korban menggunakan perahu karet.

"BPBD dan Tagana juga ikut mencari, hasilnya masih nihil. Pencarian dengan penyisiran dulu, belum menurunkan penyelam," kata Kepala Basarnas Pekanbaru Drs Amiruddin.

Amiruddin menjelaskan, pihaknya mendapat informasi ada orang tenggelam dari Tagana pukul 10.15 WIB. Dia langsung mengirim tim rescue serta alat pembantu pencarian di sungai.

Informasi diperoleh Amiruddin, korban berjenis kelamin laki-laki itu datang ke Sungai Kampar, pukul 09.00 WIB. Beberapa warga di lokasi melarang korban untuk mandi.

Hanya saja, korban tetap mencebur dengan alasan dirinya sedang panas sehingga perlu mendinginkannya dalam air. Dia lalu menceburkan diri setelah melompat dari pinggiran.

"Setelah melompat itu, korban yang berusia 30 tahun tak timbul lagi ke permukaan. Mudah-mudahan segera ketemu," harap Amiruddin.


Persiapan Menghadapi Arus Mudik

Personel Basarnas Pekanbaru melaksanaka apel siaga menghadapi arus mudik Lebaran Idul Fitri. (Liputan6.com/M Syukur)

Sementara untuk menyambut arus mudik lebaran tahun ini, Amiruddin menyebut pihaknya sudah melaksanakan apel siaga serta gelar pasukan pada Senin pagi, 27 Mei 2019.

Seluruh alat seperti truck personil, rescue D-max, rescue truck, comm vehicle, motor trail dan perahu karet yang dimiliki Basarnas Pekanbaru ditampilkan. Semuanya itu lalu dicek untuk mengetahui apakah ada yang rusak atau perlu dibenahi.

"Ini semua untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, musibah dan kondisi yang membahayakan jiwa manusia di Riau," sebut Amiruddin.

Menurut Amiruddin, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk pengamanan lebaran dari tanggal 28 Mei sampai dengan 13 Juni 2019. Personil dan peralatan Basarnas akan ditempatkan di beberapa titik yang digunakan pemudik.

Titik itu di antaranya, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru, Posko RSUD Pos SAR Tembilahan, Posko Pelabuhan Aliong Unit Siaga SAR Bagansiapiapi, Posko Pelabuhan Bandar Sri Laksmana, Pos SAR Bengkalis dan Pelabuhan Pokala Dumai.

"Untuk pengaman jalur lintas diadakan mobile ke Lintas Barat arah perbatasan Riau-Sumbar dan Lintas Timur arah Kota Dumai," kata Amiruddin.

Amiruddin menyebut tim diturunkan agar pemudik merasa aman dan nyaman dengan adanya pelayanan Basarnas yang cepat, tepat, aman dan handal. Anggota di lapangan juga diharap berkoordinasi dengan pihak lainnya seperti TNI dan Polri.

"Ini untuk mendukung rekan-rekan dari instansi lainnya memantau kelancaran arus mudik," sebut Amiruddin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya