Daftar Perusahaan yang Putus Hubungan dengan Huawei, Apa Saja?

Gara-gara nama Huawei dimasukkan ke daftar hitam perdagangan AS, sejumlah perusahaan teknologi memutuskan hubungan kerja dengan Huawei.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Mei 2019, 06:00 WIB
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump memasukkan nama Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan AS bernama "entity list".

Huawei dimasukkan ke daftar hitam perdagangan AS lantaran dianggap mengancam kondisi keamanan nasional. Pasalnya, Amerika Serikat perangkat Huawei dituding bisa dipakai untuk memata-matai data rahasia di AS.

Gara-gara ini, sejumlah perusahaan teknologi AS dan perusahaan lainnya yang berhubungan dengan AS memutuskan hubungan kerja dengan Huawei.

Lantas, perusahaan mana saja yang memutuskan hubungan kerja dengan Huawei? Berikut adalah daftar lengkapnya.

1. Google

Tidak butuh waktu lama bagi raksasa internet AS Google untuk memutus kerja sama dengan Huawei. Google belum lama ini mengumumkan, telah menghentikan akses dukungan layanan Android pada Huawei.

Tentunya berita tersebut menjadi pukulan telak bagi Huawei. Sebab, semua smartphone-nya menjalankan sistem operasi Android.

Dengan begitu, jutaan pengguna Huawei bisa kehilangan akses ke berbagai aplikasi ekslusif seperti YouTube, Gmail, dan lain-lain. Meski begitu, Google memastikan bahwa pengguna smartphone Huawei hingga sekarang masih dapat memakai layanan Google.

"Kami jamin sambil mematuhi aturan dari pemerintah Amerika Serikat, layanan seperti Google Play dan keamanan Google Play Protect masih dapat berfungsi di perangkat Huawei yang ada saat ini," tulis perusahaan dikutip dari akun Twitter Android, Selasa (21/5/2019)


Qualcomm dan Intel

Ruangan khusus di Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2017 di mana perusahaan mendemokan beberapa produk dan teknologi terbaru yang menggunakan Snapdragon 845. (Liputan6.com/Corry Anestia)

2. Qualcomm

Qualcomm menjadi perusahaan ke sekian yang memutuskan hubungan dengan Huawei. Tiga hari setelah Huawei masuk ke daftar hitam perdagangan, Bloomberg melaporkan, Qualcomm mengatakan kepada karyawannya bahwa mereka tidak akan memasok Huawei sampai pemberitahuan lebih lanjut.

3. Intel

Intel merupakan nama besar lainnya pembesut chipset Amerika yang putus hubungan dengan Huawei.

Meskipun demikian, Bloomberg menyebut, Huawei telah menimbun chip dan komponen lainnya selama tiga bulan untuk mengantisipasi larangan ini.

Tidak hanya itu, pembuat komponen smartphone di AS Lumentum juga mengumumkan telah menghentikan pengiriman komponen ke Huawei. Padahal, Huawei menyumbang 18 persen dari total pendapatan Lumentum pada kuartal terakhir.


4. Panasonic

Logo Huawei

Raksasa teknologi Jepang Panasonic mengumumkan bahwa pihaknya telah memutuskan hubungan dengan Huawei. "Kami telah menghentikan semua transaksi bisnis dengan Huawei dan 68 perusahaan grupnya," kata Panasonic lewat juru bicaranya, Joe Flynn.

Sebagaimana diketahui, Panasonic merupakan perusahaan Jepang, namun karena memiliki pabrik komponen di Amerika Serikat, perusahaan ini memutuskan hubungan dengan Huawei.

Panasonic punya sejumlah pabrik komponen di Amerika Serikat. Di mana, komponen-komponen tersebut dipasok untuk Huawei.


5. ARM

Logo Huawei dan Leica terpampang jelas di acara peluncuran Huawei P9 di Battersea Evolution, London, Inggris (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Perusahaan desainer chipset ARM menghentikan hubungan bisnisnya dengan Huawei. Hal ini pun diprediksi bakal mengancam masa depan chipset besutan Huawei, yakni Kirin.

Dilaporkan BBC, karyawan ARM telah mendapat instruksi dari perusahaan untuk menyetop kerja sama dengan Huawei.

ARM sendiri merupakan perusahaan berbasis di Inggris namun dimiliki oleh grup SoftBank asal Jepang. ARM mengungkap, teknologi chip-nya merupakan teknologi asal AS.

Sekadar informasi, penghentian kerja sama ini bisa menjadi kabar buruk bagi Huawei. Pasalnya, Huawei mengandalkan ARM untuk arsitektur desain chip Kirin mereka.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya